Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar Kongres di Solo, Jawa Tengah pada 19-20 Juli 2025. Salah satu agenda pentingnya adalah pemilihan umum raya untuk menentukan Ketua Umum baru. Posisi ini kini tengah lowong, dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk publik yang penasaran apakah Kaesang Pangarep akan kembali mencalonkan diri.
Kaesang, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI, memberikan jawaban yang tidak pasti saat ditanya mengenai rencananya. Ia hanya menyatakan, “Ya kita lihat nanti,” kepada awak media di Bogor beberapa waktu lalu.
Kongres PSI di Solo: Pemilihan Ketua Umum dan Konsolidasi Kader
Kongres PSI di Solo, menurut Kaesang, dipilih karena lokasinya yang dekat dengan kediamannya. Hal ini memudahkan koordinasi dan pelaksanaan acara selama dua hari tersebut.
Selain pemilihan ketua umum, Kongres juga akan dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi kader PSI di seluruh Indonesia. Kaesang telah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Barat sebagai bagian dari upaya tersebut.
Konsolidasi yang dilakukan berfokus pada arahan kepada kader PSI untuk turut serta dalam pemilihan ketua umum. Sistem pemilihan yang diterapkan adalah satu anggota satu suara (one person one vote).
Lowongan Ketua Umum PSI: Syarat dan Proses Pemilihan
PSI secara resmi membuka lowongan untuk posisi Ketua Umum melalui media sosial. Pengumuman tersebut diiringi video unik yang menampilkan tiga orang membawa kardus bertuliskan “Dicari Ketua Umum PSI”.
Syarat utama calon Ketua Umum PSI adalah kemampuan untuk menampung dan merespon aspirasi masyarakat dengan baik. Proses pemilihan akan dilakukan secara demokratis dan transparan melalui sistem pemilu raya.
Pemenang pemilu raya akan diumumkan secara resmi pada Kongres PSI di Solo. Sistem satu anggota satu suara diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang truly mewakili aspirasi seluruh anggota partai.
Transformasi PSI Menuju “Partai Super Terbuka”
Pemilihan umum raya ini merupakan bagian dari strategi transformasi PSI untuk menjadi “Partai Super Terbuka”. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman.
Konsep “Partai Super Terbuka” menekankan pada kepemilikan partai oleh seluruh anggota, bukan hanya oleh kelompok tertentu atau elite. PSI ingin terus beradaptasi dengan tuntutan zaman dan melibatkan anak muda dalam pengambilan keputusan politik.
Andy Budiman menambahkan bahwa momentum Kongres dan pemilihan umum raya ini merupakan langkah penting dalam membangun tradisi politik baru yang lebih inklusif dan demokratis di Indonesia.
Dengan demikian, Kongres PSI di Solo tidak hanya sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam transformasi partai menuju sistem yang lebih terbuka dan responsif terhadap aspirasi masyarakat. Sistem pemilihan yang demokratis diharapkan dapat melahirkan kepemimpinan yang representatif dan mampu membawa PSI ke arah yang lebih baik.
