UMKM Raih Insentif: Pacu Ekonomi Syariah Indonesia

UMKM Raih Insentif: Pacu Ekonomi Syariah Indonesia
UMKM Raih Insentif: Pacu Ekonomi Syariah Indonesia

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan potensi besar ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia melihat sektor ini sebagai kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

Hal ini disampaikan Airlangga dalam Sarasehan Ekonom Islam Indonesia yang diadakan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Penguatan sektor halal, menurutnya, merupakan pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

Bacaan Lainnya

Regulasi Halal dan Kemudahan bagi UMKM

Indonesia telah memiliki regulasi khusus produk halal. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun sistem halal nasional yang kuat dan kompetitif di tingkat global.

Pemerintah memberikan kemudahan bagi UMKM, termasuk sertifikasi halal gratis. UMKM kini dapat melakukan self-assessment dan deklarasi mandiri terkait kehalalan produknya.

Sebelumnya, UMKM menghadapi proses yang rumit dan biaya yang tinggi untuk sertifikasi halal. Kebijakan baru ini bertujuan untuk mempermudah akses UMKM terhadap sertifikasi halal.

Dominasi Sektor Makanan dan Minuman Halal

Sektor makanan dan minuman halal mendominasi aktivitas ekonomi nasional. Sektor ini menyumbang hampir 40% dari keseluruhan aktivitas ekonomi.

Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan sektor ini. Kemudahan akses sertifikasi halal merupakan salah satu upaya tersebut.

Potensi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi Syariah Global

Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat ekonomi syariah global. Jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 245,97 juta jiwa pada tahun 2024.

Kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB pada tahun 2024 mencapai 46,71%. Ini menunjukkan peran penting sektor ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi riil.

Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024, Indonesia berada di peringkat ke-3 dalam Global Islamic Economy Indicator. Prestasi ini menunjukkan kekuatan ekonomi syariah Indonesia di kancah internasional.

Tantangan dan Peluang

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan ekonomi syariah di Indonesia masih menghadapi tantangan. Tantangan ini perlu diatasi untuk mencapai potensi penuhnya.

Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan ekonomi syariah. Hal ini meliputi penyederhanaan regulasi, peningkatan akses pembiayaan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Dengan dukungan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, ekonomi syariah Indonesia diharapkan terus berkembang pesat. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Ke depan, pengembangan ekonomi syariah di Indonesia harus diiringi dengan inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Integrasi teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan sektor ini.

Peningkatan kualitas produk halal dan pengembangan pasar internasional juga perlu menjadi fokus utama. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.

Kesimpulannya, pengembangan ekonomi syariah menjadi fokus utama pemerintah Indonesia. Dengan potensi yang besar dan dukungan regulasi yang tepat, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Peran aktif seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut. Inovasi dan adaptasi terhadap perubahan global juga menjadi kunci kesuksesan pengembangan ekonomi syariah di masa depan.

Pos terkait