Sekam Bakar Indonesia: 8,9 Ton Diekspor ke Belanda!

Sekam Bakar Indonesia: 8,9 Ton Diekspor ke Belanda!
Sekam Bakar Indonesia: 8,9 Ton Diekspor ke Belanda!

Indonesia berhasil mengekspor sekam bakar dan tanaman hias ke Belanda. Ekspor ini menandai langkah signifikan dalam diversifikasi produk ekspor Indonesia dan pemanfaatan limbah pertanian.

Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Barat (Karantina Jabar) telah menyertifikasi ekspor tersebut, membuktikan komitmen Indonesia dalam memenuhi standar internasional untuk produk pertanian.

Bacaan Lainnya

Ekspor Perdana Sekam Bakar Indonesia ke Belanda

Pada Rabu, 30 April 2025, PT Minaqu Indonesia berhasil mengirimkan 8,9 ton sekam bakar dan 950 pot tanaman hias Palm waregu (Rhapis excelsa) ke Belanda.

Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, menyatakan bahwa ini merupakan ekspor sekam bakar pertama kali yang dilakukan Indonesia.

Nilai Ekonomi Sekam Bakar dan Peluang Baru

Sahat menekankan potensi ekonomi yang besar dari ekspor sekam bakar ini.

Biasanya sekam hanya digunakan sebagai media tanam sederhana, pupuk organik, mulsa, atau bahkan dibuang sebagai sampah. Kini, limbah pertanian ini memiliki nilai ekonomi yang signifikan di pasar internasional.

Ekspor ini berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di sektor pertanian.

Proses Karantina dan Standar Phytosanitary

Petugas Karantina Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik untuk memastikan komoditas yang diekspor memenuhi persyaratan phytosanitary negara tujuan.

Hal ini penting untuk menjamin keamanan dan kualitas produk pertanian Indonesia di pasar internasional serta untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit tumbuhan.

Barantin berkomitmen untuk terus mendukung ekspor sekam bakar dengan memastikan pemenuhan standar phytosanitary ini.

Komitmen ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memproduksi produk pertanian berkualitas dan aman.

Mengenal Sekam Bakar

Sekam merupakan limbah padi (kulit padi) yang dihasilkan setelah penggilingan gabah.

Terdapat dua jenis sekam, yaitu sekam mentah dan sekam bakar. Sekam bakar adalah sekam mentah yang telah dibakar hingga setengah atau seluruhnya gosong.

Proses pembakaran ini mengubah sifat sekam, meningkatkan daya serapnya dan membuatnya lebih cocok untuk berbagai aplikasi seperti media tanam dan penyerap air.

Prospek Ekspor Sekam Bakar ke Depan

Suksesnya ekspor perdana ini membuka peluang besar bagi pengembangan sektor pertanian Indonesia.

Ke depan, Barantin akan terus mendukung ekspor komoditas serupa dengan memastikan pemenuhan standar internasional.

Hal ini akan mendorong peningkatan nilai tambah produk pertanian Indonesia dan membuka pasar internasional yang lebih luas.

Pemerintah juga perlu mendorong inovasi dan pengembangan produk turunan dari sekam padi untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

Dengan demikian, ekspor sekam bakar tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan limbah pertanian yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, keberhasilan ekspor sekam bakar ini merupakan bukti nyata potensi besar Indonesia dalam menghasilkan dan mengekspor produk-produk pertanian yang bernilai ekonomis tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, bahkan limbah pertanian pun dapat menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan.

Pos terkait