IHSG Rebound Pasca Lebaran? Bos Mandiri Sekuritas Optimis!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif pada perdagangan Selasa (25/3), mencapai level 6.249 pukul 09.10 WIB. Sebelumnya, IHSG sempat mengalami penurunan hingga level 5.967 pada sesi I perdagangan Senin (24/3).

IHSG Pasca Lebaran: Optimisme di Tengah Koreksi

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas (Mansek), Oki Ramadhana, optimistis IHSG akan terus menanjak pasca Lebaran. Ia menilai kinerja fundamental emiten saat ini jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

Oki menjelaskan bahwa fundamental perusahaan saat ini jauh lebih kuat dibanding dua hingga tiga tahun lalu saat pandemi. Kondisi ekonomi yang membaik turut mendorong optimisme ini.

Meskipun demikian, Oki mengakui adanya penurunan harga saham. Ia menjelaskan penurunan tersebut dipengaruhi sentimen domestik dan global, bukan kinerja fundamental emiten.

Penurunan harga saham yang terjadi merupakan masalah teknikal, bukan karena masalah fundamental perusahaan. Hal ini perlu dipahami oleh para investor.

Likuiditas Pasar dan Peranan BEI

Oki menekankan pentingnya likuiditas pasar saham untuk membangun kembali kepercayaan investor institusi. Hal ini juga menjadi fokus otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meningkatkan likuiditas menjadi kunci utama untuk mengembalikan kepercayaan investor. BEI terus berupaya untuk meningkatkan likuiditas pasar modal.

Data BEI menunjukkan koreksi IHSG sebesar 3,95% pada periode 17-21 Maret 2025. Penjualan bersih investor asing pada penutupan perdagangan Jumat (21/3) mencapai Rp 2,35 triliun, dan sepanjang tahun 2025 mencapai Rp 33,18 triliun.

Sekretaris BEI, Kautsar Primadi Nurahmat, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan informasi mengenai koreksi IHSG tersebut. IHSG berada pada level 6.258 setelah mengalami koreksi.

Secara keseluruhan, meskipun terjadi koreksi, optimisme terhadap IHSG pasca Lebaran tetap tinggi. Peningkatan likuiditas dan fundamental emiten yang membaik menjadi faktor kunci yang mendukung tren positif ini. Perlu diingat bahwa fluktuasi pasar merupakan hal yang wajar dan investor perlu memperhatikan aspek teknikal dan fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.

Pos terkait