AS-China Damai, Tarif Impor Turun? Indonesia Negosiasi Lanjut

AS-China Damai, Tarif Impor Turun? Indonesia Negosiasi Lanjut
AS-China Damai, Tarif Impor Turun? Indonesia Negosiasi Lanjut

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda mereda. Kedua negara raksasa ini telah sepakat untuk memangkas tarif impor yang selama ini menjadi pemicu utama ketegangan ekonomi global.

Langkah ini disambut baik berbagai pihak, termasuk Indonesia yang juga merasakan dampak perang dagang tersebut. Namun, respon pemerintah Indonesia terhadap perkembangan ini masih terbilang hati-hati.

Bacaan Lainnya

Respon Pemerintah Indonesia yang Hati-hati

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, belum memberikan pernyataan resmi yang detail mengenai penurunan tarif impor AS-Tiongkok.

Ia hanya menyatakan bahwa Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan AS terkait tarif impor. Pernyataan tersebut disampaikan saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (14/5/2025).

Kesepakatan AS-Tiongkok: Penurunan Tarif Impor Signifikan

Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif impor sementara selama 90 hari.

Kesepakatan ini tercapai setelah pertemuan perwakilan kedua negara di Jenewa, Swiss. Langkah ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan yang telah berlangsung cukup lama.

Tarif impor produk AS ke Tiongkok diturunkan menjadi 10% dari sebelumnya 125%.

Sebaliknya, tarif impor barang-barang dari Tiongkok ke AS turun menjadi 30% dari sebelumnya 145%.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan kedua belah pihak secara substansial menurunkan tingkat tarif sebesar 115%.

Dampak bagi Indonesia dan Negosiasi Tarif Impor

Indonesia sendiri sebelumnya menghadapi tarif impor hingga 32% untuk barang-barang yang diekspor ke AS.

Namun, sebagai bagian dari inisiatif sementara, tarif tersebut telah mendapatkan diskon menjadi 10% selama 3 bulan, dimulai sejak April 2025.

Negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan AS kemungkinan besar bertujuan untuk mempertahankan atau bahkan mendapatkan penurunan tarif impor yang lebih permanen.

Keberhasilan negosiasi ini akan sangat berpengaruh terhadap daya saing produk Indonesia di pasar AS dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kejelasan mengenai detail negosiasi dan dampak jangka panjang dari kesepakatan AS-Tiongkok terhadap Indonesia masih dinantikan.

Pemerintah perlu menyampaikan informasi yang transparan dan komprehensif kepada publik mengenai strategi dan hasil negosiasi yang dilakukan.

Perkembangan situasi ini akan terus dipantau, mengingat dampaknya yang signifikan bagi perekonomian global dan Indonesia khususnya. Keberhasilan penurunan tarif impor ini secara permanen akan memberikan ruang bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Pos terkait