Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, ganda putra Indonesia, harus puas menjadi runner-up di All England 2025. Mereka kalah dari Kim Won Ho/Seo Seung Jae dari Korea Selatan dengan skor 19-21, 19-21.
Kegagalan ini membuat Indonesia kembali pulang tanpa gelar dari Eropa, setelah sebelumnya juga gagal di German Open dan Orleans Masters.
Perjuangan Leo/Bagas di Final All England 2025
Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di final, harapan besar tentu tertuju pada Leo/Bagas. Namun, pasangan peringkat 18 dunia ini harus mengakui keunggulan Kim/Seo, yang berada di peringkat 43 dunia.
Leo mengungkapkan bahwa Kim/Seo bermain sangat cepat dan rapat, membuat mereka kewalahan. Meskipun sempat tertinggal jauh di gim pertama, mereka berhasil mengejar dengan memperbaiki permainan dan komunikasi.
Bagas menambahkan bahwa lawan mampu mengembalikan bola-bola sulit dengan sangat baik. Ke depan, mereka bertekad mengurangi kesalahan sendiri.
Menatap Masa Depan: Swiss Open dan Target Ke Depan
Meski meraih posisi runner-up, Leo/Bagas tetap optimis menatap masa depan. Mereka langsung fokus mempersiapkan diri untuk turnamen berikutnya, Swiss Open.
Di Swiss Open, Leo/Bagas akan menghadapi Liu Kuang Peng/Yang Po Han dari Taiwan di babak 32 besar. Mereka bertekad untuk meraih hasil yang lebih baik dan tidak merasa down dengan hasil di All England.
Kegagalan di All England 2025 menjadi pembelajaran berharga bagi Leo/Bagas. Mereka menyadari pentingnya mengurangi kesalahan sendiri dan meningkatkan kemampuan menghadapi lawan-lawan tangguh. Pengalaman ini diharapkan dapat mengasah mental dan kemampuan mereka untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya dengan lebih baik dan meraih prestasi yang lebih tinggi.
Perjalanan Leo/Bagas di dunia bulu tangkis masih panjang. Dengan kerja keras, latihan intensif, dan evaluasi yang tepat, mereka berpotensi untuk menjadi ganda putra Indonesia yang disegani di kancah internasional. Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia tentu akan menjadi penyemangat bagi mereka.
