Waspada PHK Massal? Strategi Jitu Selamatkan Karier Anda

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus melanda Indonesia. Data BPJS Ketenagakerjaan mencatat 73.992 orang kehilangan pekerjaan dan berhenti menjadi peserta hingga Maret 2025. Tren kenaikan angka PHK ini telah menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan.

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengkonfirmasi peningkatan PHK. Meskipun investasi baru menciptakan lapangan kerja, angka ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan Indonesia yang memerlukan 3-4 juta lapangan kerja baru setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

PHK di Indonesia: Angka yang Mengkhawatirkan

Kementerian Ketenagakerjaan telah merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan angka PHK. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius karena dampaknya yang luas terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Shinta Widjaja Kamdani menekankan perlunya revitalisasi padat karya di Indonesia. Hal ini dinilai penting untuk mengatasi kekurangan lapangan kerja yang signifikan.

Dampak PHK Global: Burberry dan Microsoft

Fenomena PHK bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga melanda perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia. Burberry, merek fesyen ternama asal Inggris, misalnya, berencana memangkas 1.700 karyawan secara bertahap selama dua tahun ke depan.

Langkah ini diambil sebagai upaya pengurangan biaya operasional menyusul kerugian operasional sebesar 3 juta pound sterling (Rp 66,21 miliar) pada kuartal pertama 2025. Angka ini jauh lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba 418 juta pound sterling (Rp 9,22 triliun).

Sementara itu, raksasa teknologi Microsoft juga melakukan PHK terhadap 3% pegawainya, atau sekitar 6.000 orang. PHK ini merupakan bagian dari strategi efisiensi perusahaan.

Microsoft telah beberapa kali melakukan PHK dalam beberapa tahun terakhir. PHK terbaru ini terjadi di berbagai level dan lokasi kerja, dan merupakan yang terbesar setelah PHK 10.000 karyawan pada 2023.

Perlunya Strategi Jangka Panjang

Meningkatnya angka PHK di dalam dan luar negeri menunjukkan perlunya strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Indonesia perlu memperkuat program pelatihan vokasi dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja.

Selain itu, diversifikasi ekonomi dan peningkatan investasi di sektor-sektor padat karya dapat menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi dampak PHK. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mencapai hal ini.

Pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta penciptaan lapangan kerja baru di sektor-sektor yang berkelanjutan, menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak PHK di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut, saksikan program detikPagi di 20.detik.com, YouTube, TikTok, dan Facebook detikcom setiap Senin-Jumat pukul 08.00-11.00 WIB. Anda juga dapat berinteraksi langsung melalui live chat.

Detik Pagi: Jangan Tidur Lagi!

Pos terkait