Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti rendahnya representasi sumber daya manusia (SDM) Indonesia di kancah internasional. Hal ini menunjukkan kekurangan daya saing SDM Indonesia di panggung global.
Sebagai contoh, tidak ada satupun warga negara Indonesia yang menduduki posisi penting di Islamic Development Bank (IDB), meskipun Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia dan pemegang saham terbesar ketiga di lembaga keuangan Islam tersebut.
Minimnya Representasi Indonesia di Lembaga Internasional
Ketidakhadiran SDM Indonesia di posisi strategis IDB menjadi sorotan penting. Ini bukan hanya soal kesempatan, melainkan juga kualitas SDM Indonesia dalam bersaing secara global.
Sri Mulyani menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap berbagai faktor. Kompetensi teknis, kemampuan berbahasa Arab, dan jaringan internasional yang lemah menjadi beberapa tantangan yang harus diatasi.
Perbandingan dengan Negara Lain
Sri Mulyani membandingkan situasi Indonesia dengan negara lain. Banyak negara, seperti Pakistan, India, dan Nigeria, berhasil menempatkan SDM-nya di posisi strategis di IDB, bahkan beberapa di antaranya tidak menguasai bahasa Arab.
Keberhasilan negara-negara tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi Indonesia. Kemampuan membangun jaringan dan kompetensi yang relevan, bukan sekadar penguasaan bahasa, ternyata lebih krusial.
Tantangan dan Solusi Peningkatan SDM Indonesia
Rendahnya partisipasi Indonesia di lembaga internasional menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas SDM. Hal ini memerlukan strategi jangka panjang dan komprehensif.
Beberapa langkah penting yang perlu diambil meliputi peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Arab, dan pengembangan kemampuan networking di tingkat global.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kurikulum pendidikan perlu direvisi agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja global. Fokus pada pengembangan soft skills dan kemampuan beradaptasi sangat penting.
Selain itu, perlu adanya peningkatan kualitas pengajaran bahasa asing, termasuk bahasa Arab, untuk mendukung mobilitas global SDM Indonesia.
Pengembangan Kemampuan Networking
Pemerintah perlu memfasilitasi peningkatan jejaring internasional bagi SDM Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui program pertukaran pelajar, magang di lembaga internasional, dan pelatihan khusus.
Meningkatkan partisipasi aktif dalam forum internasional juga penting untuk memperluas jaringan dan memperkenalkan potensi SDM Indonesia ke dunia internasional.
Penguasaan Bahasa Arab
Penguasaan bahasa Arab menjadi salah satu faktor penting dalam bersaing di lembaga-lembaga Islam internasional seperti IDB.
Pemerintah dapat menyediakan program pelatihan bahasa Arab intensif dan berkualitas tinggi, khususnya bagi SDM yang berpotensi bekerja di lembaga-lembaga internasional.
Kesimpulannya, kekurangan representasi Indonesia di lembaga internasional seperti IDB merupakan cerminan dari tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan daya saing SDM Indonesia di level global. Perbaikan kualitas pendidikan, peningkatan kemampuan networking, dan penguasaan bahasa asing merupakan langkah krusial yang perlu segera diimplementasikan.
Upaya komprehensif dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan SDM Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi secara signifikan di panggung dunia.
