Pabrik Tahu Pakai Sampah Plastik? BPOM Ungkap Fakta Mengejutkan

Pabrik Tahu Pakai Sampah Plastik? BPOM Ungkap Fakta Mengejutkan
Pabrik Tahu Pakai Sampah Plastik? BPOM Ungkap Fakta Mengejutkan

Sebuah video YouTube asal Australia yang memperlihatkan proses pembuatan tahu di Surabaya, Jawa Timur, telah viral. Video tersebut menuai kontroversi karena menampilkan penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam proses produksi.

Konten yang diunggah oleh YouTuber Andrew Fraser ini telah menarik perhatian Komisi IX DPR RI dan memicu diskusi mengenai dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan.

Bacaan Lainnya

Tuduhan Penggunaan Sampah Plastik sebagai Bahan Bakar

Video berjudul “Indonesia TOXIC TOFU Timebomb: Poisoning Millions Daily” telah ditonton lebih dari 2,6 juta kali. Video dokumenter ini mengungkap dugaan penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam sebuah pabrik tahu di Surabaya.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Surya Utama atau Uya Kuya, menyatakan keprihatinannya atas temuan ini dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik.

Uya Kuya bahkan menyebutkan bahwa impor sampah plastik dari luar negeri ke Indonesia digunakan untuk bahan bakar pembuatan tahu, informasi yang ia peroleh dari EBC News.

Tanggapan Komisi IX DPR RI dan BPOM

Anggota Komisi IX DPR RI lainnya, Charles Honoris dari Fraksi PDI-P, mengajukan permintaan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pabrik-pabrik tahu di Indonesia.

Charles Honoris mengingatkan bahwa pabrik tahu serupa tidak hanya berada di Surabaya, tetapi juga di Jakarta, misalnya yang disebut Kopti, dan perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada pelanggaran.

BPOM pun merespon. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa isu penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam pembuatan tahu sebenarnya telah muncul sejak tahun 2019.

BPOM menegaskan telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Surabaya dan BPOM Surabaya untuk menindaklanjuti kasus ini. Atas viralnya video tersebut, BPOM akan kembali mengirimkan tim untuk melakukan pengecekan.

Dampak dan Langkah Ke Depan

Penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar dalam produksi pangan menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi pekerja dan konsumen. Asap yang dihasilkan mengandung zat-zat berbahaya yang dapat mencemari udara dan makanan.

Temuan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kontaminasi produk tahu dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat luas. Penyelidikan lebih lanjut sangat diperlukan untuk memastikan keamanan pangan.

Langkah-langkah tegas dari pemerintah dan lembaga terkait, termasuk pengawasan yang lebih ketat, sangat penting untuk mencegah praktik berbahaya ini dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri pengolahan makanan untuk mencegah penggunaan bahan bakar yang tidak aman dan berpotensi mencemari produk pangan.

Selain itu, perlu ada peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan dan dampak buruk dari penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat dalam industri pengolahan makanan. Semoga langkah-langkah yang diambil pemerintah dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan melindungi kesehatan masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *