PHK Massal Amazon: 100 Karyawan Dipecat, Ini Penyebabnya

PHK Massal Amazon: 100 Karyawan Dipecat, Ini Penyebabnya
PHK Massal Amazon: 100 Karyawan Dipecat, Ini Penyebabnya

Raksasa e-commerce Amazon kembali melakukan pemangkasan karyawan. Kali ini, sekitar 100 pekerja di divisi perangkat dan layanan menjadi korban PHK. Pemutusan hubungan kerja ini terjadi pada Rabu, 14 Mei 2025, dan menyasar karyawan yang terlibat dalam pengembangan produk-produk ikonik Amazon.

PHK ini menjadi sorotan mengingat Amazon sebelumnya telah melakukan pemotongan tenaga kerja dalam skala yang lebih besar di tahun 2023 dan beberapa pemangkasan kecil di berbagai divisi selama beberapa bulan terakhir. Langkah ini semakin menambah daftar panjang perusahaan teknologi yang melakukan efisiensi tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bacaan Lainnya

PHK di Divisi Perangkat dan Layanan Amazon

Amazon telah mengkonfirmasi pemangkasan 100 karyawan di divisi perangkat dan layanannya. Perusahaan menyebut pemangkasan ini sebagai bagian dari peninjauan bisnis rutin.

Juru bicara Amazon menyatakan bahwa jumlah karyawan yang terkena PHK merupakan sebagian kecil dari total karyawan perusahaan. Namun, detail lebih lanjut mengenai divisi spesifik yang terdampak masih dirahasiakan.

Pernyataan resmi Amazon menekankan bahwa keputusan ini diambil untuk meningkatkan efisiensi operasional dan penyesuaian dengan peta jalan produk perusahaan.

Dampak PHK Terhadap Produk Amazon

Karyawan yang terkena PHK terlibat dalam pengembangan berbagai produk populer Amazon, termasuk Kindle, asisten suara Alexa, dan speaker pintar Echo.

Meskipun Amazon belum merinci dampak PHK terhadap pengembangan produk, langkah ini berpotensi mempengaruhi kecepatan inovasi dan peluncuran fitur-fitur baru di masa depan.

Pengurangan tenaga kerja pada divisi yang vital ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Amazon akan mempertahankan daya saingnya di pasar yang kompetitif.

Tren PHK di Amazon dan Industri Teknologi

Gelombang PHK di Amazon bukanlah kejadian yang terisolasi. Pada tahun 2023, perusahaan telah memangkas sejumlah pekerjaan yang berkaitan dengan Alexa.

Beberapa bulan terakhir, Amazon juga melakukan pemotongan kecil-kecilan di berbagai unit, termasuk Wondery (podcast), toko online, dan unit komunikasi.

Tren ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri teknologi secara global, di mana perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk memangkas biaya dan meningkatkan efisiensi di tengah perlambatan ekonomi.

Penutupan Gudang di Kanada dan Dampaknya

Selain PHK di divisi perangkat dan layanan, Amazon juga berencana menutup tujuh gudang di Quebec, Kanada, yang berdampak pada pemecatan 1.700 karyawan.

Karyawan yang terkena dampak akan menerima kompensasi 14 minggu gaji. Amazon akan mengalihkan operasi logistik ke pihak ketiga seperti Intelcom Courrier Canada Inc.

Meskipun muncul spekulasi mengenai hubungan antara penutupan gudang dan pembentukan serikat pekerja di salah satu fasilitas Amazon, perusahaan membantah adanya kaitan langsung.

Perombakan besar di divisi Alexa dan rencana pengurangan jumlah manajer beberapa bulan lalu, di bawah kepemimpinan CEO Andy Jassy, menunjukkan komitmen Amazon untuk mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah-langkah efisiensi ini, meskipun menimbulkan dampak sosial berupa PHK, tampaknya menjadi strategi yang diadopsi oleh Amazon untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan mempertahankan profitabilitasnya dalam jangka panjang. Ke depan, akan menarik untuk melihat bagaimana strategi ini akan mempengaruhi daya saing Amazon dan pengalaman pelanggan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *