Outsourcing & Kesehatan Dosen: Perjuangan Akademisi Terungkap

Outsourcing & Kesehatan Dosen: Perjuangan Akademisi Terungkap
Outsourcing & Kesehatan Dosen: Perjuangan Akademisi Terungkap

Universitas Indonesia (UI), khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), tengah memperhatikan isu-isu ketenagakerjaan yang relevan bagi civitas akademika. Perhatian ini meliputi aspek penting seperti jaminan kesehatan dosen, asuransi, dan permasalahan outsourcing.

Beberapa ahli dari FEB UI mengungkapkan keprihatinan dan solusi terkait isu tersebut. Mereka menekankan perlunya peningkatan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta peningkatan kesejahteraan dosen.

Bacaan Lainnya

Pentingnya Penilaian Risiko Keselamatan Kerja

Ratna Wardhani, Guru Besar Tetap di Bidang Ilmu Akuntansi FEB UI, menekankan perlunya penilaian risiko (risk assessment) untuk memperbaiki sistem keselamatan kerja.

UI telah memiliki unit ForSe di FEB, dan perannya akan ditingkatkan untuk membentuk organisasi keselamatan kerja yang optimal. Proses ini dimulai dengan penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan mencegah kecelakaan kerja.

Jaminan Kesehatan dan Asuransi bagi Dosen

Selain keselamatan kerja, jaminan kesehatan dan asuransi bagi dosen juga menjadi perhatian utama.

Meskipun UI sudah menyediakan asuransi bagi dosen, Ratna menyarankan agar manfaatnya dapat ditingkatkan dan dirasakan secara lebih optimal oleh para dosen.

Aspek kesehatan mental dosen juga menjadi sorotan. Banyak dosen yang merasa kesepian karena rutinitas kerja yang padat.

Hal ini perlu diperhatikan, karena kesehatan mental dosen sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kebersamaan dan dialog interaktif perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah ini.

Permasalahan Outsourcing dan Kesehatan Mental Mahasiswa

Isu ketenagakerjaan lain yang diperhatikan adalah permasalahan outsourcing.

Permasalahan ini, bersama dengan isu kesehatan mental mahasiswa, memerlukan respons cepat dari fakultas. Dialog interaktif dengan mahasiswa dan civitas akademika sangat penting untuk mencari solusi.

Siti Nuryanah, Kepala Unit Penjaminan Mutu Akademik FEB UI, juga menyoroti pentingnya kesehatan mental mahasiswa.

Pelatihan dan _workshop_ yang berfokus pada _life skills_ dan kesehatan mental dinilai penting untuk mendukung pendidikan akademik mahasiswa.

Bahkan, melibatkan alumni dalam memberikan _training_ dan _coaching_ untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa juga dianggap perlu. Hal ini untuk menciptakan budaya yang lebih peduli terhadap kesehatan mental di lingkungan kampus.

Membangun Budaya Kerja yang Sehat dan Suportif

Kesimpulannya, UI terus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan civitas akademika.

Melalui berbagai upaya, seperti peningkatan sistem K3, pengembangan program asuransi yang lebih komprehensif, dan program kesehatan mental, UI berupaya menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan suportif.

Pendekatan holistik yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan seluruh civitas akademika menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, diharapkan lingkungan kampus UI akan semakin kondusif bagi proses belajar mengajar dan berkarya.

Pos terkait