Singapura untuk kesepuluh kalinya berturut-turut menjadi negara dengan investasi asing terbesar di Indonesia. Hal ini berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Investasi Singapura di Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai angka yang signifikan, yaitu US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 75,9 triliun (dengan kurs Rp 16.500). Angka ini jauh melampaui investasi dari negara lain, seperti Hong Kong yang hanya mencapai US$ 2,2 miliar.
Singapura Dominasi Investasi Asing di Indonesia
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan dominasi Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia selama satu dekade terakhir. Kontribusi Singapura terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi asing sangatlah besar.
Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Rosan menyebutkan lima negara penyumbang investasi terbesar di Indonesia pada kuartal pertama 2025. Singapura memimpin dengan investasi sebesar US$ 4,6 miliar, diikuti Hong Kong dengan US$ 2,2 miliar.
Realisasi Investasi Kuartal I 2025 dan Distribusi Investasi
Total realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun. Angka ini merupakan 24,4% dari target investasi tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun.
Investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun (50,5%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun (49,5%). Proporsi investasi dalam negeri dan asing hampir seimbang.
Lima Besar Negara dengan Realisasi PMA Terbesar
- Singapura: US$ 4,6 miliar
- Hong Kong: US$ 2,2 miliar
- China: US$ 1,8 miliar
- Malaysia: US$ 1 miliar
- Jepang: US$ 1 miliar
Investasi asing tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Lima Besar Lokasi Realisasi PMA Terbesar
- Jawa Barat: US$ 2,2 miliar
- Sulawesi Tengah: US$ 1,9 miliar
- Jakarta: US$ 1,7 miliar
- Maluku Utara: US$ 1,4 miliar
- Banten: US$ 1 miliar
Distribusi investasi yang merata ke berbagai wilayah menandakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Lima Besar Subsektor Realisasi PMA Terbesar
- Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya: US$ 3,6 miliar
- Pertambangan: US$ 1,2 miliar
- Transportasi, gudang dan telekomunikasi: US$ 1,1 miliar
- Jasa lainnya: US$ 1,1 miliar
- Industri kimia dan farmasi: US$ 0,9 miliar
Sektor industri logam dasar mendominasi investasi asing di Indonesia.
Kesimpulan
Dominasi Singapura sebagai investor terbesar di Indonesia selama satu dekade terakhir menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap iklim investasi di Indonesia. Realisasi investasi di kuartal I 2025 menunjukkan kinerja positif, meskipun masih di bawah target. Distribusi investasi yang merata ke berbagai wilayah dan sektor menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Ke depannya, pemerintah perlu terus berupaya menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif agar dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
