Indonesia tengah berupaya memperkuat sektor keuangannya. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan sejumlah kelemahan yang perlu segera diatasi.
Rasio Keuangan Indonesia Tertinggal dari Negara Tetangga
Rasio aset perbankan, kapitalisasi pasar modal, dan aset asuransi Indonesia terhadap PDB masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah.
Tingkat Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia juga tertinggal. Arus modal keluar bahkan mencapai rata-rata US$ 20 miliar per tahun.
Kondisi ini menghambat perkembangan industri, infrastruktur, dan pertumbuhan usaha produktif. Pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan di Bali: Solusi Strategis
Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan KEK Pusat Keuangan di Bali, dilengkapi dengan Family Office dan instrumen keuangan lainnya. Bali dipilih karena reputasinya sebagai “work heaven” bagi investor global.
Suksesnya KEK ini bergantung pada ekosistem yang mendukung kualitas hidup. Fasilitas berstandar global, termasuk sekolah, rumah sakit, perumahan, dan perkantoran, menjadi faktor kunci.
KEK ini diharapkan menjadi pintu gerbang utama bagi investasi asing. Dana tersebut akan disalurkan ke berbagai sektor riil di Indonesia.
Investor asing juga berpeluang menjadi co-investor dengan Danantara dan INA. Strategi ini terbukti sukses di negara-negara seperti Abu Dhabi, Dubai, Hong Kong, dan Singapura.
Pemerintah berupaya menciptakan KEK yang tidak hanya sebagai pusat transaksi, tetapi juga tempat tinggal yang nyaman bagi para investor. Hal ini penting untuk menarik dan mempertahankan investasi jangka panjang.
Pengembangan KEK Pusat Keuangan dan Family Office ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Pemerintah akan segera menetapkan kriteria terbaik untuk KEK ini, dengan fokus pada pembangunan ekosistem keuangan yang progresif dan kompetitif.
Dengan membangun ekosistem keuangan yang kuat, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi asing, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.
