Impor Sapi Melonjak 534 Ribu Ekor: Apa Tujuan Pemerintah?

Impor Sapi Melonjak 534 Ribu Ekor: Apa Tujuan Pemerintah?
Impor Sapi Melonjak 534 Ribu Ekor: Apa Tujuan Pemerintah?

Pemerintah Indonesia menambah kuota impor sapi bakalan hidup sebesar 184 ribu ekor. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Penambahan kuota ini membuat total impor sapi bakalan pada tahun 2025 mencapai 534 ribu ekor, meningkat signifikan dari kuota awal 350 ribu ekor. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Bacaan Lainnya

Peningkatan Kuota Impor Sapi Bakalan: Strategi Pemerintah Dorong Produksi Daging Sapi

Menteri Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah lebih fokus pada impor sapi bakalan untuk penggemukan, bukan impor daging sapi beku.

Hal ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik, karena proses penggemukan melibatkan banyak pihak, mulai dari peternak hingga petani.

Impor Sapi Hidup: Dampak Positif Bagi Ekonomi Domestik

Impor sapi bakalan diharapkan dapat meningkatkan jumlah sapi potong di dalam negeri.

Dengan demikian, pasokan daging sapi di pasaran akan meningkat, sehingga dapat menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Proses penggemukan sapi bakalan juga akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor peternakan.

Peran Peternak dan Petani Lokal

Proses penggemukan sapi melibatkan peternak dan petani lokal yang menyediakan pakan ternak seperti rumput dan jagung.

Hal ini berbeda dengan impor daging sapi beku yang hanya memiliki nilai tambah rendah karena langsung dijual tanpa proses pengolahan lebih lanjut.

Perbandingan Impor Sapi Bakalan dan Daging Beku

Impor sapi bakalan dinilai lebih menguntungkan karena memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

Sebaliknya, impor daging beku hanya memberikan keuntungan terbatas karena langsung dijual tanpa proses pengolahan di dalam negeri.

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa penggemukan sapi bakalan membutuhkan waktu 6 bulan hingga 1 tahun, sehingga melibatkan banyak pihak dan memberikan multiplier effect yang lebih besar.

Dengan penambahan kuota impor sapi bakalan ini, pemerintah berharap dapat mencapai target peningkatan produksi daging sapi dalam negeri. Strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi dampak kebijakan ini guna memastikan efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *