Rasa Nostalgia: Nasi Pecel Mbok Yem, Gunung Lawu

Rasa Nostalgia: Nasi Pecel Mbok Yem, Gunung Lawu
Rasa Nostalgia: Nasi Pecel Mbok Yem, Gunung Lawu

Pendaki Gunung Lawu pasti mengenal sosok Mbok Yem, perempuan bernama asli Wakiyem yang mendirikan warung di puncak gunung, dekat Hargo Dalem. Warungnya menjadi tempat istirahat dan berteduh bagi para pendaki.

Mbok Yem menyediakan berbagai camilan, makanan, dan minuman. Salah satu menu andalannya adalah nasi pecel hangat.

Bacaan Lainnya

Kenangan Nasi Pecel Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu

Bagi banyak pendaki, mampir ke Warung Mbok Yem setelah mencapai Puncak Hargo Dumilah menjadi ritual wajib.

Sebungkus nasi pecel dengan lauk telur dan segelas teh hangat terasa istimewa setelah perjalanan panjang dan melelahkan.

Menu sederhana ini menjadi ‘makanan mewah’ bagi para pendaki yang biasanya hanya mengandalkan mi instan.

Membawa logistik lengkap untuk memasak nasi dan lauk membutuhkan usaha ekstra. Warung Mbok Yem menawarkan solusi praktis dan terjangkau.

Satu porsi nasi pecel telur dihargai sekitar Rp 13.000. Harga yang sangat terjangkau untuk kelezatan dan kepraktisannya.

Hangatnya nasi pecel dan teh, dipadu dengan pemandangan puncak Gunung Lawu, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi para pendaki.

Jejak Panjang Mbok Yem di Gunung Lawu

Mbok Yem telah berjualan di Hargo Dalem sejak tahun 1980-an. Dedikasinya melayani para pendaki telah menjadi legenda.

Warungnya bukan hanya tempat makan, tetapi juga tempat beristirahat dan bercengkrama bagi para pendaki.

Kisah Mbok Yem telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman mendaki Gunung Lawu.

Kepergian Mbok Yem dan Masa Depan Warungnya

Mbok Yem meninggal dunia pada Rabu, 23 April 2025, pukul 13.30 WIB, di usia 82 tahun.

Ia menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Magetan, Jawa Timur.

Penyebab kematiannya adalah pneumonia. Kesehatannya memang menurun sejak turun gunung pada Maret 2025.

Kepergian Mbok Yem meninggalkan duka mendalam bagi para pendaki dan masyarakat sekitar.

Belum ada keputusan dari keluarga mengenai nasib Warung Mbok Yem setelah kepergiannya.

Banyak yang berharap warung tersebut tetap beroperasi sebagai penghormatan kepada Mbok Yem dan untuk menjaga kenangan indah bagi para pendaki.

Kepergian Mbok Yem merupakan kehilangan besar bagi dunia pendakian Gunung Lawu. Namun, kenangan akan nasi pecel hangatnya dan keramahannya akan tetap abadi di hati para pendaki yang pernah merasakan kelezatannya di puncak gunung.

Warisan Mbok Yem berupa kenangan akan kebaikan dan layanannya akan tetap dikenang. Semoga semangatnya menginspirasi banyak orang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada sesama.

Pos terkait