Rahasia Kuliner Pulau Tidung: Favorit Turis Asing Terungkap!

Soto Lamongan Sugiono: Sensasi Kuliner Jawa Timur di Pulau Tidung yang Menarik Hati Bule

Pulau Tidung, surga wisata di Kepulauan Seribu, terkenal dengan sajian seafood-nya yang lezat. Namun, di tengah ramainya restoran seafood, ada satu warung soto yang justru menjadi favorit para wisatawan mancanegara, khususnya bule. Warung tersebut bernama Soto Lamongan Sugiono.

Bacaan Lainnya

Kisah Ibu Kukut dan Soto Lamongan Sugiono

Di balik kesuksesan Soto Lamongan Sugiono ada Ibu Kukut Wijawati (49), seorang perempuan asli Lamongan, Jawa Timur. Awalnya, ia takut laut, namun karena tuntutan pekerjaan suaminya sebagai pengantar galon, ia pun harus beradaptasi dengan kehidupan di Pulau Tidung.

Seiring waktu, Ibu Kukut jatuh cinta pada Pulau Tidung. Pada tahun 2013, ia mendirikan warung Soto Lamongan, mengambil inspirasi dari kuliner daerah asalnya.

Modal KUR BRI dan Kesuksesan yang Mengikuti

Membangun usaha dari nol membutuhkan modal yang cukup besar. Ibu Kukut mendapatkan pinjaman KUR dari BRI sebesar Rp 100 juta. Keputusan ini terbukti tepat, usahanya berkembang pesat bahkan di tengah banyaknya pilihan makanan laut di Pulau Tidung.

Setiap akhir pekan, warung Soto Lamongan Sugiono selalu ramai dikunjungi wisatawan. Banyak dari mereka yang secara tidak sengaja menemukan warung ini, karena biasanya wisatawan mendapatkan katering dari operator tur.

Rahasia Kelezatan Soto Lamongan Sugiono yang Memikat Wisatawan

Ibu Kukut menjalankan usahanya dengan penuh semangat dan dedikasi. Pada musim liburan panjang seperti Lebaran, warungnya buka dari pagi hingga tengah malam untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Selama dua hari Lebaran, Ibu Kukut dan keluarganya kewalahan melayani pelanggan yang membludak. Namun, usaha keras mereka membuahkan hasil yang memuaskan.

Kisah Bule yang Terpikat

Salah satu pelanggan yang paling dikenang Ibu Kukut adalah seorang wanita bule bertubuh tinggi dan berkulit putih. Ia datang setiap hari selama hampir setengah bulan, selalu memesan soto tanpa nasi.

Awalnya komunikasi agak sulit karena kendala bahasa. Namun, perempuan bule itu terus datang dan akhirnya menyatakan bahwa soto Ibu Kukut sangat enak.

Porsi Melimpah dan Harga Terjangkau

Soto Lamongan Sugiono menyajikan soto ayam dengan porsi yang banyak dan cita rasa yang khas. Santannya yang legit membuat soto ini begitu menggugah selera. Harga per porsinya pun sangat terjangkau, yaitu Rp 15.000 termasuk nasi.

Selain soto ayam, warung ini juga menyediakan bakso sebagai menu pelengkap. Tak heran jika soto ini menjadi favorit, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kebaikan dan Dukungan BRI untuk UMKM

Ibu Kukut juga dikenal dengan kebaikan hatinya. Ia pernah memberi makan gratis kepada seorang anak SMP yang ketinggalan kapal feri. Kebaikan ini semakin menunjukkan sisi humanis dari usaha kulinernya.

Ibu Kukut sangat bersyukur atas bantuan KUR BRI yang memungkinkannya mengembangkan usaha dan membantu orang lain. Pihak BRI juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Soto Lamongan Sugiono dan komitmennya terhadap digitalisasi.

Kisah sukses Soto Lamongan Sugiono di Pulau Tidung ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang tepat, UMKM bisa berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Cita rasa yang autentik dan keramahan pemilik warung menjadi kunci utama kesuksesan usaha ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *