Pengadilan AS Membuka Berkas Imigrasi Pangeran Harry: Tuduhan Penggunaan Narkoba Menjadi Sorotan
Sebuah keputusan pengadilan di Amerika Serikat menghebohkan publik. Berkas imigrasi Pangeran Harry akan dibuka untuk umum. Keputusan ini diambil oleh Hakim Distrik Carl Nichols.
Permintaan Kebebasan Informasi dan Tuduhan Heritage Foundation
Keputusan ini menindaklanjuti permintaan kebebasan informasi (FOI) dari Heritage Foundation, sebuah lembaga konservatif di Washington DC. Lembaga tersebut menuduh Pangeran Harry menyembunyikan riwayat penggunaan narkoba.
Yayasan tersebut berpendapat bahwa pengakuan Pangeran Harry tentang penggunaan kokain, ganja, dan jamur psikedelik dalam memoarnya, “Spare,” seharusnya menghalangi penerbitan visa AS-nya. Penggunaan narkoba di masa lalu bisa menjadi penghalang untuk mendapatkan visa.
Pengakuan Pangeran Harry dan Implikasinya terhadap Visa AS
Dalam memoarnya, Pangeran Harry secara terbuka menceritakan pengalamannya dengan kokain sejak usia 17 tahun. Ia juga menyinggung penggunaan ganja, dan menyebut ganja sebagai zat yang membantunya.
Formulir aplikasi visa AS secara eksplisit menanyakan riwayat penggunaan narkoba. Pengakuan penggunaan narkoba dapat berakibat penolakan visa. Namun, petugas imigrasi memiliki wewenang untuk mempertimbangkan berbagai faktor.
Heritage Foundation menuduh Pangeran Harry berbohong kepada otoritas imigrasi. Hal ini berpotensi berujung pada larangan masuk AS seumur hidup bagi Pangeran Harry.
Departemen Keamanan Dalam Negeri memiliki tenggat waktu untuk mematuhi perintah pengadilan dan merilis dokumen tersebut. Tenggat waktu tersebut jatuh pada 18 Maret 2025.
Reaksi dan Konteks Politik
Keputusan ini merupakan perubahan dari keputusan sebelumnya pada tahun 2024. Saat itu, hakim memutuskan tidak ada cukup kepentingan publik untuk mengungkapkan berkas imigrasi sang pangeran.
Heritage Foundation mengajukan banding atas keputusan tersebut dan berhasil mendapatkan putusan yang baru. Pangeran Harry pindah ke AS bersama istrinya, Meghan Markle, pada tahun 2020.
Presiden Donald Trump sebelumnya menyatakan tidak akan mendeportasi Pangeran Harry. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan antara Meghan Markle dan Trump.
Meghan Markle, yang merupakan warga negara AS, dikenal sebagai kritikus vokal Trump. Pernyataan Trump tersebut menambah kompleksitas kasus ini.
Keputusan pengadilan ini mengarah pada publikasi dokumen imigrasi Pangeran Harry dan berpotensi mengungkapkan lebih banyak detail tentang masa lalunya. Ini tentu saja menimbulkan rasa penasaran dan spekulasi di kalangan publik. Bagaimana respons selanjutnya dari Pangeran Harry dan pihak terkait akan menjadi fokus perhatian publik ke depannya.





