Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mensosialisasikan kampanye “Pemilu Damai 2024” secara masif ke seluruh pengguna ponsel di Indonesia. Kerjasama dengan operator seluler menjadi kunci strategi sosialisasi ini.
Langkah ini diklaim mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, mengingat penetrasi penggunaan ponsel yang sangat tinggi di Tanah Air. Sosialisasi diharapkan dapat menciptakan iklim Pemilu yang damai dan kondusif.
Sosialisasi “Pemilu Damai” Lewat Layar Ponsel
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, mengumumkan rencana pemasangan narasi “Pemilu Damai” di layar ponsel seluruh pengguna di Indonesia. Rencananya, pesan tersebut akan muncul di pertengahan Desember 2023.
Kerjasama dengan seluruh operator seluler memastikan jangkauan yang luas dan menyeluruh. Pesan tersebut akan terlihat setiap kali pengguna membuka ponsel mereka.
Budi Arie menjelaskan, awalnya Kominfo berencana menampilkan “Pemilu Damai 2024”, namun karena keterbatasan karakter, akhirnya diputuskan hanya menggunakan “Pemilu Damai”. Kampanye ini akan terus berlanjut dengan berbagai metode.
Menghindari Kekacauan Informasi di Media
Sosialisasi “Pemilu Damai” sejalan dengan narasi KPU yang menekankan Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Kominfo berupaya mencegah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan.
Berbagai bentuk _information disorder_, seperti misinformasi, malinformasi, dan disinformasi, menjadi ancaman serius yang perlu diatasi. Kominfo berkomitmen untuk menanggulanginya.
Untuk itu, Kominfo akan memanfaatkan berbagai saluran media, termasuk media elektronik, cetak, dan digital. Strategi multikanal ini diharapkan mampu memberikan dampak yang optimal.
Literasi Digital dan Kolaborasi Multipihak
Kominfo juga akan gencar melakukan literasi digital. Upaya ini bertujuan meningkatkan pemahaman publik dan kemampuan menyaring informasi.
Literasi digital dinilai penting untuk membangun masyarakat yang cerdas dalam berdemokrasi. Pemilih yang cerdas diharapkan mampu menentukan pilihan dengan bijak.
Menteri Budi Arie menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai elemen bangsa. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, industri media, dan organisasi masyarakat sangat krusial.
Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan Pemilu yang damai dan terhindar dari berbagai potensi konflik. Semua pihak harus bertanggung jawab menjaga kondusifitas.
Budi Arie juga mengimbau media untuk menghindari penyebaran berita tidak akurat. Sumber informasi yang kredibel dan bertanggung jawab menjadi kunci penyampaian informasi yang benar.
Harapannya, setelah Pemilu 14 Februari 2024, Indonesia dapat kembali bersatu sebagai bangsa. Pemilu yang damai dan demokratis menjadi tujuan utama.
Kominfo juga akan terus memantau dan menanggapi isu-isu terkait informasi yang salah atau menyesatkan selama masa pemilu. Tim khusus akan bertugas untuk memverifikasi informasi dan memberikan klarifikasi.
Selain itu, Kominfo juga akan bekerja sama dengan berbagai platform media sosial untuk mendeteksi dan menghapus konten yang mengandung ujaran kebencian, hoaks, atau informasi palsu yang dapat mengganggu jalannya pemilu.
Dengan berbagai strategi yang terintegrasi ini, diharapkan Indonesia dapat menyelenggarakan Pemilu 2024 yang aman, damai, dan demokratis. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk mensukseskan pesta demokrasi ini.
Suksesnya Pemilu 2024 tidak hanya ditentukan oleh penyelenggara, namun juga peran aktif masyarakat dalam menjaga kondusifitas. Kedewasaan berdemokrasi menjadi kunci terciptanya Pemilu yang damai dan demokratis.
Keberhasilan kampanye “Pemilu Damai” tergantung pada partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Mari bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan menciptakan iklim demokrasi yang sehat.
									
													



