Generasi Z Asia Tenggara: Kebiasaan Ponsel, Ungkap POCO

Generasi Z Asia Tenggara: Kebiasaan Ponsel, Ungkap POCO
Generasi Z Asia Tenggara: Kebiasaan Ponsel, Ungkap POCO

Generasi Z (Gen Z) di Asia Tenggara tengah mengubah lanskap penggunaan ponsel. Tren ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk para pelaku industri teknologi dan _e-commerce_. Sebuah forum yang diadakan di Bangkok baru-baru ini mengungkap detail menarik mengenai perubahan perilaku ini.

POCO Partners Southeast Asia Forum 2023, yang mempertemukan para pakar dari berbagai perusahaan seperti Xiaomi, Lazada, MediaTek, PUBG, Shopee, dan TikTok Shop, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Gen Z telah menjadikan _smartphone_ sebagai pusat kehidupan mereka.

Bacaan Lainnya

Smartphone: Pusat Hiburan Generasi Z

Studi YouGov yang melibatkan 2.500 konsumen Gen Z dan Milenial di Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam menunjukkan peningkatan drastis penggunaan _smartphone_ untuk hiburan.

Pandemi Covid-19 mempercepat pergeseran ini. Aktivitas _mobile_ meningkat tajam, terutama _gaming_ (53%), belanja _online_ (51%), dan _streaming_ video (48%).

Menonton video (81%) dan bermain _game online_ (60%) mendominasi aktivitas harian. Panggilan telepon (56%) dan pengambilan foto/video (47%) justru berada di peringkat lebih rendah.

Aktivitas _mobile_ sepanjang minggu bahkan lebih mencolok. Hampir 9 dari 10 responden bermain _game_ (87%), sementara pengambilan foto/video mencapai 80%.

Kebutuhan Gen Z: Jangkauan, Performa, dan Harga Terjangkau

Gen Z, sebagai generasi yang mengutamakan ponsel, menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas _mobile_ dibandingkan Milenial.

Mereka lebih aktif di media sosial dan interaksi _online_ lainnya, dan berencana untuk menghabiskan lebih banyak waktu di ponsel mereka di masa depan.

Sekitar 40% berencana meningkatkan waktu penggunaan _smartphone_ untuk aktivitas _mobile_, termasuk media sosial (53%), menjelajahi internet (56%), dan bahkan pekerjaan (59%).

Hal ini didorong oleh tren kerja fleksibel pasca-pandemi. Tren hiburan juga tetap kuat, dengan sekitar 40% responden memperkirakan akan meningkatkan waktu untuk _gaming_, _streaming_, dan belanja _online_.

Tren ini telah mendorong perubahan dalam preferensi merek _smartphone_. Mayoritas responden (76%) kini lebih menyukai merek kelas menengah daripada merek besar dan mapan. Faktor utama adalah harga terjangkau (57%), keseimbangan harga dan performa (57%), serta fitur yang sesuai kebutuhan (50%).

POCO dan Peluang di Pasar _Smartphone_ Kelas Menengah

Angus Ng, Head of Product Marketing POCO Global, melihat peluang besar bagi POCO untuk memenuhi kebutuhan pasar ini.

POCO berfokus pada _mobile gaming_, tren yang sedang berkembang di Asia Tenggara. Mereka berupaya mengoptimalkan rasio harga dan performa untuk Gen Z.

Liang Shuang dari Shopee menekankan pentingnya kemudahan penggunaan dan integrasi _online_ dalam _smartphone_ untuk Gen Z.

Tony Yuan dari Lazada menyoroti tantangan dan peluang yang muncul dari perilaku _online_ Gen Z, terutama ketergantungan pada ulasan _online_.

Chunyan See dari MediaTek menjelaskan proses panjang pengembangan _chipset_ yang sesuai dengan kebutuhan konsumen modern, termasuk efisiensi daya dan performa _gaming_.

Kinerja _gaming_ menjadi faktor kunci dalam pembelian _smartphone_ baru (44% sangat penting, 36% cukup penting). Daya tahan baterai, prosesor, dan kapasitas penyimpanan yang besar sangat dipertimbangkan, terutama untuk _gaming_.

Angus Ng menyimpulkan bahwa kemampuan _gaming_ dan harga terjangkau menjadi kunci untuk memenangkan hati konsumen muda. Ini membuka peluang besar bagi POCO dan merek _smartphone_ kelas menengah lainnya.

POCO, sebagai merek independen dari Xiaomi, berkomitmen pada filosofi “Everything You Need, Nothing You Don’t,” dengan fokus pada riset dan pengembangan yang didasarkan pada kebutuhan dan umpan balik dari penggemarnya. Komitmen tersebut terus mendorong inovasi dan evolusi industri _smartphone_.

Pos terkait