Xiaomi, vendor smartphone asal China, mengumumkan tujuh model ponsel pintarnya yang akan berhenti menerima pembaruan perangkat lunak resmi mulai April 2025. Keputusan ini merupakan bagian dari kebijakan End-of-Life (EOL) Xiaomi, yang secara rutin menghentikan dukungan untuk perangkat-perangkat yang lebih tua.
EOL berarti perangkat yang terdampak tidak akan lagi menerima pembaruan sistem operasi, tambalan keamanan, maupun fitur-fitur baru. Meskipun masih dapat digunakan, ponsel-ponsel ini akan rentan terhadap ancaman keamanan dan tidak akan memiliki fungsionalitas terkini.
Tujuh Ponsel Xiaomi yang Berhenti Mendapat Pembaruan
Daftar tujuh smartphone Xiaomi yang masuk dalam program EOL mencakup berbagai seri populer, mulai dari seri Poco hingga Redmi. Ponsel-ponsel ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi Xiaomi, namun karena faktor usia dan keterbatasan perangkat keras, pembaruan selanjutnya dianggap tidak memungkinkan.
- Poco F4 GT
- Redmi K50 Gaming
- Redmi 10A
- Redmi Note 11S
- Redmi Note 11 Pro Plus 5G
- Xiaomi 11i
- Xiaomi 11i HyperCharge
Pengumuman ini disampaikan oleh Xiaomi pada akhir April 2025, dan memberikan waktu bagi pengguna untuk mempertimbangkan peningkatan ke perangkat yang lebih baru. Kebijakan ini sejalan dengan siklus hidup produk elektronik yang umum terjadi di industri.
Dampak Penghentian Dukungan Perangkat Lunak
Bagi pengguna tujuh model smartphone tersebut, penghentian pembaruan berarti tidak akan ada lagi akses ke sistem operasi terbaru, seperti HyperOS 3.0, maupun tambalan keamanan. Hal ini meningkatkan risiko kerentanan terhadap malware dan eksploitasi keamanan lainnya.
Meskipun perangkat masih berfungsi, pengguna tidak akan mendapatkan manfaat dari peningkatan performa, fitur baru, dan perbaikan bug yang biasanya disertakan dalam pembaruan. Pengalaman penggunaan pun akan semakin terbatas.
Pertimbangan Keamanan
Ketiadaan pembaruan keamanan merupakan faktor paling krusial. Sistem operasi yang usang rentan terhadap serangan siber, meningkatkan risiko pencurian data, instalasi malware, dan gangguan lainnya. Pengguna disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan langkah-langkah keamanan tambahan.
Pertimbangan Fungsionalitas
Selain aspek keamanan, kekurangan pembaruan juga akan berdampak pada fungsionalitas perangkat. Fitur-fitur baru, optimasi performa, dan perbaikan bug yang ada di pembaruan sistem operasi tidak akan lagi tersedia. Pengguna mungkin akan mengalami kendala dalam hal kinerja dan kompatibilitas aplikasi.
Kebijakan Umum dan Masa Depan
Kebijakan EOL Xiaomi sejalan dengan praktik umum di industri teknologi. Perusahaan-perusahaan teknologi umumnya menyediakan pembaruan perangkat lunak selama 2-3 tahun untuk perangkat kelas menengah. Setelah periode tersebut, dukungan akan dihentikan untuk fokus pada pengembangan perangkat dan sistem operasi terbaru.
Xiaomi secara konsisten meluncurkan smartphone baru setiap tahunnya, sehingga daftar perangkat yang masuk EOL akan terus bertambah. Hal ini mendorong pengguna untuk mempertimbangkan upgrade ke perangkat yang lebih baru untuk memastikan keamanan dan mendapatkan akses ke fitur-fitur terbaru.
Meskipun penghentian dukungan perangkat lunak merupakan hal yang lumrah, penting bagi pengguna untuk memahami konsekuensinya. Dengan memahami siklus hidup perangkat dan risiko yang terkait, pengguna dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan penggunaan dan penggantian perangkat mereka. Perlu diingat bahwa keamanan dan kinerja optimal sangat bergantung pada pembaruan sistem operasi yang berkelanjutan.




