Investor Tesla, Ross Gerber, mendesak Elon Musk untuk mundur dari jabatan CEO Tesla. Gerber menilai konflik kepentingan telah muncul sejak Musk bergabung dengan pemerintahan Donald Trump.
Konflik Kepentingan dan Dampaknya terhadap Tesla
Menurut Gerber, peran Musk di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di kabinet Trump telah mengalihkan fokusnya dari Tesla. Hal ini ia sampaikan kepada *Sky News*.
Gerber menyatakan Tesla membutuhkan CEO baru. Ia menambahkan bahwa bisnis Tesla telah diabaikan terlalu lama. Terlalu banyak hal penting yang perlu ditangani Tesla.
Musk harus memilih: kembali fokus penuh pada Tesla, atau tetap di pemerintahan dan mencari CEO Tesla yang tepat. Kondisi ini menurut Gerber sudah genting dan memerlukan tindakan segera.
Krisis Tesla dan Penurunan Reputasi
Gelombang protes, vandalisme, dan penurunan penjualan menjadi bukti dampak kontroversi Musk. Gerber bahkan menyebut bisnis Tesla tengah menghadapi krisis.
Penunjukan Musk oleh Trump menjadi salah satu alasan Gerber menjual sejumlah besar saham Tesla. Meningkatnya kompetisi dari pabrikan China dan potensi peningkatan biaya akibat perang dagang juga menambah kekhawatiran.
Meskipun mengakui kualitas produk Tesla, Gerber menyoroti semakin menipisnya waktu Musk untuk Tesla. Hal ini disebabkan oleh akuisisi Twitter dan posisinya sebagai kepala DOGE pada tahun 2025.
Gerber menyatakan reputasi Tesla telah rusak akibat tindakan Musk. Penjualan yang anjlok semakin memperparah situasi. Ia mempertanyakan kemampuan Tesla untuk bersaing di pasar dengan CEO yang dianggap memecah belah.
Meskipun permintaan mobil listrik meningkat di pasar Barat, Tesla menghadapi tantangan serius akibat berbagai faktor internal dan eksternal.
Kondisi ini menuntut perombakan manajemen atau strategi baru untuk membalikkan tren negatif yang sedang dialami Tesla. Ke depannya, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengatasi krisis ini.
