Anindya Bakrie kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) periode 2025-2029. Ini merupakan periode kepemimpinannya yang ketiga.
Pemilihan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) PB PRSI di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Sebanyak 31 pengurus provinsi turut hadir dalam Munas tersebut.
Anindya Bakrie Kembali Pimpin PB PRSI, Fokus pada Prestasi dan Pembinaan
Munas kali ini mengangkat tema “Meningkatkan Prestasi Atlet Menuju Youth Olympic 2026 dan Olympic 2028”. Hal ini menunjukkan komitmen kuat PB PRSI dalam mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya untuk bersaing di kancah internasional.
Anindya Bakrie menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia siap melanjutkan kepemimpinannya untuk periode 2025-2029.
Munas dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, serta beberapa mantan ketua umum PB PRSI, termasuk Sandiaga Uno dan Rahardi Ramelan.
Anindya Bakrie memaparkan sejumlah pencapaian selama dua periode kepemimpinannya sebelumnya. Salah satunya adalah peningkatan jumlah perolehan medali emas dan keberhasilan regenerasi atlet.
Saat ini, 70 persen atlet Pelatnas PRSI merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16,2 tahun. Hal ini menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi Olimpiade 2028 dan 2032.
Visi Kepemimpinan Anindya Bakrie Periode 2025-2029
Anindya Bakrie memiliki tiga visi utama untuk periode kepemimpinannya kali ini. Ketiga visi tersebut adalah pengembangan prestasi internasional, pemasyarakatan olahraga renang, dan peningkatan kesejahteraan atlet.
Target utama adalah meraih prestasi di Youth Olympic 2026 dan kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Indonesia juga berpotensi menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Akuatik pada 2029 atau 2030, berkat keberadaan Stadion Akuatik Gelora Bung Karno.
Program pemasyarakatan olahraga renang akan memanfaatkan keunggulan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Hal ini diharapkan dapat mencetak lebih banyak perenang berbakat dari berbagai daerah.
Peningkatan kesejahteraan atlet, pelatih, wasit, dan perangkat pertandingan juga menjadi prioritas utama. Hal ini untuk menjamin keberlangsungan dan perkembangan olahraga renang di Indonesia.
PB PRSI juga memperkenalkan AMI (Akuatik Mobility Intelligence), sebuah inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini akan digunakan untuk meningkatkan database atlet, analisis performa, dan strategi pengembangan akuatik di Indonesia.
Munas PB PRSI juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 PB PRSI. Acara ini dimeriahkan dengan pemberian penghargaan Akuatik Award 2025 kepada sejumlah atlet, pelatih, dan pengurus berprestasi.
Berikut daftar penerima Akuatik Award 2025: Atlet Akuatik Terbaik Putra: I Gede Siman Sudartawa; Atlet Akuatik Terbaik Putri: Masniari Wolf; Atlet Muda Akuatik Terbaik Putra: Felix Viktor Iberle; Atlet Muda Akuatik Terbaik Putri: Adellia Chantika Aulia; Tim Akuatik Terbaik: Tim Nasional Polo Air SEA Games 2019; Pelatih Akuatik Terbaik: Albert Christiadi Sutanto; Wasit/Juri Akuatik Terbaik: Pranata (Loncat Indah); Pengurus Provinsi Terbaik: Jawa Barat; Pengurus Kabupaten/Kota Terbaik: Surabaya; Perkumpulan Akuatik Terbaik: Millenium Aquatic Jakarta; Life Time Achievement: Harli Ramayani (Loncat Indah).
Dengan visi yang jelas, program yang terukur, dan dukungan teknologi terkini, kepemimpinan Anindya Bakrie di PB PRSI diharapkan dapat membawa prestasi olahraga renang Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di kancah internasional. Komitmen terhadap pembinaan atlet muda dan peningkatan kesejahteraan seluruh elemen terkait juga menjadi kunci keberhasilan program ini.





