Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah permintaan penting terkait kerjasama ekonomi internasional.
Salah satu fokus utama pembahasan adalah upaya Indonesia untuk bergabung dalam dua organisasi ekonomi terkemuka dunia: Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Dukungan Australia untuk Aksesi Indonesia ke OECD
Presiden Jokowi secara langsung meminta dukungan Australia untuk aksesi Indonesia ke OECD. Australia merupakan anggota penting OECD dan dukungannya dinilai krusial bagi langkah Indonesia.
Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi kepada PM Albanese. Menurutnya, keanggotaan di OECD akan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Keanggotaan di OECD akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global dan menarik investasi asing. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Mendapatkan Dukungan Australia untuk Bergabung CPTPP
Selain OECD, Presiden Jokowi juga meminta dukungan Australia agar Indonesia dapat bergabung dalam CPTPP. Australia saat ini memegang presidensi CPTPP.
Dukungan Australia sangat penting karena negara tersebut memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan di CPTPP. Indonesia berharap dapat memperoleh manfaat dari keanggotaan dalam perjanjian perdagangan tersebut.
Keanggotaan di CPTPP akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan pendapatan negara.
Respon Positif dari Perdana Menteri Australia
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memberikan respon positif atas permintaan Presiden Jokowi. Ia menyatakan komitmen Australia untuk mendukung penuh Indonesia.
Albanese memastikan dukungan Australia untuk aksesi Indonesia ke OECD dan CPTPP. Hal ini menunjukkan hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Australia.
Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat proses Indonesia untuk bergabung dalam kedua organisasi tersebut. Proses keanggotaan ini membutuhkan waktu dan persyaratan yang cukup ketat.
Kerjasama erat antara Indonesia dan Australia di bidang ekonomi akan terus ditingkatkan. Kedua negara memiliki komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral guna mencapai kemajuan ekonomi bersama.
Keberhasilan Indonesia bergabung dengan OECD dan CPTPP akan berdampak besar pada perekonomian negara. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pertemuan bilateral ini menandai komitmen kuat kedua negara untuk mempererat kerjasama ekonomi. Dukungan Australia menjadi angin segar bagi upaya Indonesia untuk mencapai tujuan ekonomi jangka panjang.
Ke depan, kerjasama ekonomi Indonesia-Australia akan terus berkembang dan saling menguntungkan. Kemitraan strategis ini akan membawa dampak positif bagi kedua negara di masa mendatang.





