Pertamina AFT Babullah: Sampah Jadi Untung, Inovasi Pengelolaan Limbah

Pertamina AFT Babullah: Sampah Jadi Untung, Inovasi Pengelolaan Limbah
Pertamina AFT Babullah: Sampah Jadi Untung, Inovasi Pengelolaan Limbah

Kota Ternate, terkenal dengan keindahan alamnya, juga menghadapi tantangan serius: sampah plastik. Gunung sampah plastik mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat. Namun, sebuah inisiatif inovatif sedang bergulir untuk mengatasi permasalahan ini, mengubah limbah menjadi aset bernilai ekonomi.

Kerja sama antara PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Babullah dan Kelompok Binaan Ika Mario menghadirkan solusi cerdas. Program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Mengubah Sampah Plastik Menjadi Batu Bata dan Paving Block

Program Batu Bata dan Furnitur Plastik (Bu Tutik) merupakan inti dari kolaborasi ini. Inisiatif ini tak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat.

Melalui pelatihan dan uji coba mesin, Kelompok Ika Mario di Kelurahan Tobololo, Ternate Barat, belajar memproduksi batu bata, paving block, dan batu angin dari sampah plastik. Program ini diluncurkan pada Rabu, 21 Mei 2023.

AFT Manager Babullah, Winaryanto, menekankan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. Pertamina berkomitmen mendukung kebersihan lingkungan Kota Ternate melalui program TJSL & CSR.

Pelatihan dan Pendampingan untuk Kelompok Ika Mario

Pelatihan intensif diberikan oleh Tim Ruang Laboratorium dengan bimbingan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate. Para peserta dilatih mengoperasikan mesin dengan standar operasional yang aman.

Pendampingan berkelanjutan diberikan kepada Kelompok Ika Mario selama beberapa bulan setelah pelatihan, melalui metode daring. Hal ini menjamin keberhasilan dan kelanjutan program.

Mahmud, Ketua Kelompok Binaan Ika Mario, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat mengurangi sampah plastik di Ternate. Pengolahan sampah plastik yang optimal dapat menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan.

Dampak Positif dan Keberlanjutan Program Bu Tutik

Program Bu Tutik selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini berkontribusi pada peningkatan ekonomi desa melalui peluang usaha baru.

Selain itu, program ini mendukung lingkungan bersih dan lestari. Pengolahan sampah plastik menjadi bahan bangunan mencegah pencemaran lingkungan.

Program ini juga mempromosikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Sampah plastik yang tadinya menjadi masalah, kini disulap menjadi barang bermanfaat.

Lebih jauh lagi, program ini mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Inovasi ini merupakan langkah konkrit dalam mengatasi perubahan iklim.

Winaryanto berharap program ini dapat menjadi contoh bagi kelompok lain. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Keberhasilan program Bu Tutik menunjukkan bahwa pengelolaan sampah plastik dapat diubah menjadi solusi ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang ekonomi baru.

Dengan dukungan yang berkelanjutan, inisiatif ini berpotensi menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia yang juga menghadapi masalah sampah plastik. Inovasi ini membawa harapan baru bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Ternate.

Semoga keberhasilan ini menginspirasi inisiatif serupa di daerah lain, menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *