Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Maluku mendapat pengalaman berharga dalam pengelolaan sampah. Mereka mengunjungi Bank Sampah Bumi Lestari Maluku, sebuah inisiatif berkelanjutan yang didukung Pertamina Aviation Fuel Terminal (AFT) Pattimura. Kunjungan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia pendidikan, komunitas, dan sektor swasta dalam menciptakan solusi ramah lingkungan.
Kegiatan edukatif dua hari ini, pada 21-22 Mei 2025, memberikan kesempatan bagi 118 mahasiswa untuk belajar praktik langsung. Mereka mempraktikkan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah, mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomis dan lingkungan.
Transformasi Minyak Jelantah: Dari Limbah Menjadi Lilin Aroma Terapi
Program pelatihan ini mengajarkan mahasiswa cara mengolah minyak jelantah, limbah rumah tangga yang seringkali terbuang sia-sia. Prosesnya dijelaskan secara detail, dimulai dari pengumpulan, pembersihan, hingga pembuatan lilin aroma terapi yang siap dipasarkan.
Para mahasiswa juga mempelajari aspek kewirausahaan dari proses ini, termasuk perhitungan biaya produksi dan strategi pemasaran produk ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha di bidang pengolahan sampah.
Kolaborasi Tripartit: Pendidikan, Komunitas, dan Swasta
Kunjungan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes Maluku, Bank Sampah Bumi Lestari Maluku, dan Pertamina AFT Pattimura. Ketiga pihak tersebut memiliki peran penting dalam keberhasilan program ini.
Poltekkes Kemenkes Maluku menyediakan mahasiswa dan pengawasan dosen. Bank Sampah Bumi Lestari Maluku menyediakan tempat dan keahlian praktik. Pertamina AFT Pattimura memberikan dukungan pendanaan dan sumber daya lainnya.
Model kolaborasi ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain untuk menciptakan dampak yang lebih luas dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
Bank Sampah Bumi Lestari: Edukasi dan Inovasi Berkelanjutan
Bank Sampah Bumi Lestari Maluku tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah. Lebih dari itu, tempat ini juga berperan sebagai pusat edukasi dan wisata lingkungan (eco-eduwisata).
Keberadaan bank sampah ini memberikan contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bank sampah ini juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Melalui berbagai program inovatif, seperti pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah, bank sampah ini menginspirasi masyarakat untuk berpikir kreatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Program Unggulan Bank Sampah Bumi Lestari:
- Pengolahan berbagai jenis limbah rumah tangga, termasuk plastik, kertas, dan organik.
 - Pembuatan produk ramah lingkungan bernilai ekonomi, seperti pupuk kompos dan kerajinan tangan dari barang bekas.
 - Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
 
Keberhasilan Bank Sampah Bumi Lestari Maluku menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang efektif dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan secara berkelanjutan.
Kesuksesan program ini memberikan harapan bagi upaya pelestarian lingkungan di Maluku. Partisipasi aktif mahasiswa, dukungan Pertamina, dan inovasi Bank Sampah Bumi Lestari telah menciptakan model kolaborasi yang efektif dan menginspirasi. Dengan lebih banyak inisiatif serupa, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan.
Elsa Ramadani, salah satu mahasiswa peserta, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini dan berharap lebih banyak pemuda tertarik untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat di kalangan generasi muda.
Febri Nur Faizin, AFT Manager Pattimura, menyatakan kebanggan Pertamina atas kontribusinya dalam inisiatif ini yang memberikan dampak positif secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak sangat krusial untuk mencapai tujuan ini.
Program ini memberikan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dapat menghasilkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan. Dengan semakin banyaknya inisiatif seperti ini, harapan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik semakin besar.
									
													




