Lula Desak Putin-Zelensky Berunding: Harapan Damai di Turki?

Lula Desak Putin-Zelensky Berunding: Harapan Damai di Turki?
Lula Desak Putin-Zelensky Berunding: Harapan Damai di Turki?

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva secara aktif berupaya mendorong perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Langkah terbarunya adalah melakukan panggilan telepon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, mendesaknya untuk hadir dalam perundingan yang dijadwalkan Kamis, 15 Mei 2025, di Turki.

Upaya Lula da Silva ini dilakukan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya untuk hadir di Turki dan menunggu kehadiran Putin. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menyatakan kemungkinan terbang ke Turki jika Putin juga hadir.

Bacaan Lainnya

Desakan Brasil untuk Pertemuan Langsung Putin-Zelensky

Kantor kepresidenan Brasil menyatakan bahwa Lula da Silva, yang baru saja mengunjungi Moskow, mendesak Putin untuk menghadiri perundingan guna mengakhiri konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan berdasarkan laporan AFP pada Kamis, 15 Mei 2025.

Panggilan telepon antara Lula da Silva dan Putin dilakukan pada Rabu, 14 Mei 2025. Desakan Presiden Brasil tersebut menjadi bagian dari tekanan internasional yang semakin meningkat terhadap Rusia.

Ultimatum dari Kyiv dan Tawaran dari Putin

Putin sebelumnya telah mengusulkan perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina. Usulan ini muncul sebagai tanggapan atas ultimatum dari Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa yang menuntut gencatan senjata penuh selama 30 hari tanpa syarat.

Tekanan dari negara-negara Eropa dan negara lain terhadap Putin untuk terlibat dalam perundingan langsung semakin intensif. Keengganan Putin untuk berdialog langsung menimbulkan kekhawatiran akan berlanjutnya konflik.

Kehadiran Zelensky dan Tawaran Trump

Zelensky menegaskan akan berada di Ankara pada Kamis, 15 Mei 2025 untuk berunding dengan pihak Rusia. Ia akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan bersama-sama menunggu kehadiran Putin.

Di sisi lain, Donald Trump menawarkan diri untuk terbang ke Turki jika Putin juga hadir. Tawaran ini disampaikan Trump saat kunjungannya ke kawasan Teluk pada Rabu, 14 Mei 2025.

Delegasi Rusia Tanpa Putin

Meskipun harapan tinggi untuk kehadiran Putin, Kremlin merilis daftar delegasi Rusia tanpa nama Putin. Nama-nama yang tercantum meliputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Yuri Ushakov.

Kremlin juga menunjuk Vladimir Medinsky, ajudan Putin dan mantan Menteri Kebudayaan yang terlibat dalam negosiasi tahun 2022, sebagai bagian dari tim negosiator. Ketidakhadiran Putin menimbulkan pertanyaan tentang keseriusan Rusia dalam mencapai kesepakatan damai.

Ketidakhadiran Putin dalam daftar delegasi Rusia yang dirilis menimbulkan spekulasi dan keraguan tentang komitmen Rusia untuk perundingan damai yang sebenarnya. Kegagalan mencapai kesepakatan akan memperpanjang konflik dan dampak negatifnya bagi semua pihak yang terlibat. Peran negara-negara pihak ketiga seperti Brasil, dalam hal ini, sangat krusial untuk mendorong dialog dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Ke depan, perhatian dunia akan tertuju pada perkembangan selanjutnya dari upaya perdamaian ini dan bagaimana respon internasional terhadap keengganan Putin untuk bernegosiasi secara langsung. Sukses atau gagalnya perundingan ini akan sangat menentukan masa depan konflik di Ukraina.

Pos terkait