Pickleball, olahraga baru yang memadukan unsur bulu tangkis, tenis, dan tenis meja, tengah naik daun di Indonesia. Diperkenalkan sejak 2019, olahraga ini kini semakin populer, bahkan telah dipertandingkan sebagai eksibisi di PON Aceh-Sumut 2024.
Pickleball: Olahraga Inklusif yang Menjanjikan
Federasi Pickleball Indonesia (FPI) gencar mempromosikan olahraga ini. Kemudahannya, baik dalam aturan maupun peralatan, membuat pickleball cocok untuk semua usia, dari anak-anak hingga lansia.
Wakil Ketua Umum PB FPI, Harlin Rahardjo, menekankan inklusivitas pickleball. Peraturan yang mirip bulu tangkis dan dampaknya yang rendah membuatnya mudah dipelajari dan dimainkan oleh siapa pun.
Populer di Amerika Serikat sejak 1965, pickleball bahkan telah masuk ke ajang bergengsi seperti Pickleball Slam, yang melibatkan legenda tenis Andre Agassi dan Steffi Graff. Kepopuleran inilah yang membuka peluang bagi pickleball di kancah internasional.
Target Olimpiade dan Tantangan Pembinaan Atlet
FPI menargetkan pengiriman atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028 sebagai cabang eksibisi. Sukses di ajang ini diharapkan dapat membuka jalan bagi partisipasi resmi pada Olimpiade 2032.
Namun, tantangan terbesar FPI adalah pembinaan atlet usia dini. Saat ini, sebagian besar atlet berasal dari latar belakang olahraga lain seperti squash, tenis, atau bulu tangkis.
Untuk mengatasi hal ini, FPI berencana menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Pembinaan sejak pendidikan dasar dan kompetisi antar sekolah serta universitas diharapkan mampu mencetak bibit unggul.
Sosialisasi juga gencar dilakukan, termasuk kepada kalangan selebriti dan wartawan. Artis Marini Zumarnis, misalnya, mengaku tertarik dengan kemudahan dan keseruan olahraga ini.
Ukuran lapangan pickleball yang sama dengan bulu tangkis dan harga peralatan yang terjangkau (raket mulai Rp 300.000) juga menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini membuat pickleball semakin mudah diakses oleh masyarakat luas.
Ke depannya, popularitas pickleball di Indonesia diprediksi akan terus meningkat. Kombinasi antara kemudahan bermain, inklusivitas, dan potensi di kancah internasional membuat olahraga ini layak dilirik dan dicoba.
