Seorang pria berusia 37 tahun di Thailand mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kejadian tragis ini bermula dari kritikan sang ibu terhadap masakannya.
Tragedi di Samut Prakan: Kritik Masakan Picu Aksi Ekstrem
Insiden ini terjadi di provinsi Samut Prakan, Thailand. Jasad pria tersebut ditemukan pada 23 April 2025 pukul 07.30 pagi oleh polisi dan petugas penyelamat.
Pria tersebut ditemukan tergantung di pohon besar setinggi 15 meter di sebuah gudang. Ia menggunakan kaos putih yang robek untuk menggantung dirinya.
Evakuasi jenazah cukup menantang mengingat lokasi dan ketinggian pohon. Jenazah kemudian dibawa ke Institut Medis Chakri Naruebodindra untuk otopsi.
Kronologi Kejadian: Dari Masakan Telur hingga Keputusasaan
Menurut keterangan ayah korban, Supee, insiden bermula dari pertengkaran malam sebelumnya. Putranya membuat telur dadar tengah malam karena lapar.
Namun, aroma telur dadar tersebut mengganggu ibunya yang sedang sakit dan alergi. Sang ibu pun memarahi putranya dan menyarankan agar ia memasak lebih awal ke depannya.
Setelah dimarahi, pria tersebut diam-diam meninggalkan rumah. Ayahnya mengira ia pergi bertemu teman, namun beberapa jam kemudian ditemukan tewas.
Penduduk setempat awalnya mengira melihat seseorang duduk di pohon. Mereka baru menyadari telah terjadi peristiwa bunuh diri setelah memeriksa lebih dekat.
Supee mengungkapkan bahwa anaknya memang mudah tersinggung, tetapi ia tak menyangka akan berujung pada tindakan tragis ini. Pihak kepolisian melakukan interogasi terhadap orang tua korban.
Dampak Psikologis Kritik dan Stres
Kasus ini menyoroti betapa pentingnya komunikasi dan empati dalam keluarga. Kritik yang disampaikan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain dapat berdampak buruk secara psikologis.
Penting bagi setiap individu untuk memiliki mekanisme coping yang sehat dalam menghadapi stres dan tekanan. Dukungan sosial dari keluarga dan teman sangat krusial.
Pentingnya Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial
Depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya dapat menyebabkan tindakan impulsif. Mencari bantuan profesional sangat penting jika mengalami masalah kesehatan mental.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menghubungi layanan konseling atau hotline pencegahan bunuh diri. Jangan abaikan tanda-tanda peringatan.
Kasus Bunuh Diri Lainnya dan Kesadaran Kolektif
Kasus serupa pernah terjadi di Korea Selatan pada tahun 2021. Seorang pria mengalami depresi akibat kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19.
Ia berencana bunuh diri, namun rencana tersebut digagalkan berkat perhatian pemilik restoran pizza yang ia pesan sebelum melakukan aksinya.
Kedua kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri. Dukungan dari lingkungan sekitar sangatlah penting.
Peristiwa ini menekankan betapa pentingnya empati dan komunikasi yang efektif dalam keluarga dan masyarakat. Sebuah kritik kecil, jika tidak disampaikan dengan tepat, dapat berdampak fatal. Penting untuk selalu memperhatikan kesehatan mental diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan bantuan, segera cari bantuan profesional.





