Tragedi Intan Jaya: TNI Bersihkan Kelompok Separatis OPM

Tragedi Intan Jaya: TNI Bersihkan Kelompok Separatis OPM
Tragedi Intan Jaya: TNI Bersihkan Kelompok Separatis OPM

Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas ditembak oleh TNI di Intan Jaya, Papua Tengah. Insiden ini terjadi saat TNI hendak memberikan pelayanan kesehatan kepada warga sipil.

Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media Koops Habema, membenarkan peristiwa tersebut berdasarkan laporan resmi dari lapangan. Peristiwa penembakan terjadi pada Rabu, 14 Mei 2025, pukul 04.00 WIT.

Bacaan Lainnya

Penembakan di Distrik Sugapa

Peristiwa berdarah itu terjadi di Distrik Sugapa, Intan Jaya. TNI saat itu tengah menuju beberapa kampung untuk memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi.

Kampung-kampung yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan antara lain Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba. Namun, rencana tersebut dihadang oleh kelompok OPM.

OPM Gunakan Warga Sipil Sebagai Tameng

Kelompok OPM yang berseteru dengan TNI dinilai telah memanipulasi kedatangan aparat. Mereka menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup dan menyebarkan informasi yang menyesatkan.

Informasi yang disebarluaskan OPM bertujuan untuk menggagalkan misi kemanusiaan TNI. Hal ini menimbulkan keresahan dan ancaman bagi warga sipil di sekitar lokasi.

TNI Amankan Situasi dan Sita Barang Bukti

Pasukan gabungan TNI di bawah Komando Operasi TNI Habema bertindak cepat untuk mengamankan situasi. Mereka berhasil menetralisir ancaman dari kelompok OPM.

Setelah situasi terkendali, TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti tersebut antara lain senjata api, amunisi, busur panah, bendera Bintang Kejora, dan alat komunikasi.

Senjata api yang berhasil diamankan terdiri dari 1 pucuk senjata organik AK-47 dan 1 pucuk senjata rakitan. Selain itu, puluhan butir amunisi berbagai kaliber juga disita.

TNI juga berhasil membersihkan Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas OPM. Keberhasilan ini merupakan hasil operasi yang terukur dan profesional.

Kepemimpinan OPM dalam operasi tersebut diduga dipegang oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. TNI berhasil melumpuhkan kelompok ini dan mengamankan wilayah tersebut.

Kesimpulan

Insiden penembakan di Intan Jaya ini menyoroti kompleksitas situasi keamanan di Papua. Tindakan tegas namun terukur dari TNI diharapkan dapat menciptakan kondisi yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat.

Keberhasilan TNI mengamankan situasi dan menyita sejumlah barang bukti menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik.

Peristiwa ini juga kembali menyoroti pentingnya perlindungan warga sipil di tengah konflik bersenjata. Penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa warga sipil tidak menjadi korban atau dimanfaatkan dalam konflik yang terjadi.

Pos terkait