Serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Kamis, 15 Mei 2025, telah menewaskan sedikitnya 120 warga sipil. Angka korban tewas ini terus meningkat, memicu keprihatinan internasional dan desakan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.
Warga Gaza yang menderita akibat serangan tersebut berharap konflik ini segera berakhir. Mereka mendesak lembaga internasional untuk turut campur tangan dan menghentikan kekerasan.
Korban Jiwa Meningkat dan Infrastruktur Hancur
Laporan terbaru dari badan pertahanan sipil Gaza menyebutkan angka korban tewas akibat serangan udara Israel mencapai lebih dari 120 orang.
Rekaman video memperlihatkan kerusakan parah di berbagai wilayah Gaza, terutama di Deir al-Balah. Bangunan-bangunan rata dengan tanah, puing-puing berserakan di mana-mana.
Maher Ghanem, seorang warga Gaza yang terluka, mengungkapkan harapannya agar perang segera berakhir. Ia juga mendesak intervensi internasional untuk mengakhiri konflik.
Blokade Bantuan Kemanusiaan Memperburuk Situasi
Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk akibat blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan sejak 2 Maret 2025.
Israel berdalih blokade ini bertujuan memaksa Hamas untuk memberikan konsesi. Namun, Hamas bersikeras bahwa pemulihan bantuan kemanusiaan merupakan prasyarat minimum untuk perundingan.
Hamas menolak keras usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi “zona kebebasan”. Gaza, tegas Hamas, bukanlah komoditas untuk diperjualbelikan.
Respons Internasional dan Peringatan PBB
Operasi militer Israel yang dimulai kembali pada 18 Maret 2025 mengakhiri gencatan senjata yang sebelumnya berlaku sejak Januari 2025.
PBB telah memperingatkan tentang kekurangan kritis berbagai kebutuhan pokok di Gaza, termasuk makanan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan.
Rumah sakit terakhir di Gaza yang menyediakan perawatan kanker dan jantung telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel pada 13 Mei 2025. WHO menyatakan rumah sakit tersebut rusak parah dan tidak dapat digunakan.
Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, mengecam tindakan Israel yang dinilai telah menghancurkan sisa-sisa kemanusiaan di Gaza.
Sekitar 70% wilayah Jalur Gaza dinyatakan sebagai zona terlarang atau berada di bawah perintah evakuasi oleh Israel.
Data Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan total 53.010 orang telah tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023. Lebih dari 2.876 di antaranya meninggal dunia sejak serangan militer Israel dimulai kembali pada pertengahan Maret 2025.
Konflik di Jalur Gaza terus menimbulkan tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Desakan internasional untuk gencatan senjata dan penyelesaian damai semakin kuat seiring dengan meningkatnya jumlah korban dan penderitaan warga sipil.
Perlu ada upaya nyata dari komunitas internasional untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan dan perlindungan bagi warga sipil di Gaza.
