Provinsi Papua akan memulai sejumlah proyek infrastruktur prioritas di tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua, Robert L.N. Awi, ST., MT. Proyek-proyek ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak pasca bencana dan upaya peningkatan infrastruktur di beberapa wilayah. Anggaran yang tersedia memang mengalami penurunan signifikan, namun Pemerintah Provinsi Papua tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek penting ini.
Pemulihan Bencana di Mamberamo Raya
Prioritas utama Dinas PUPR Provinsi Papua di tahun 2025 adalah pemulihan pasca-bencana banjir di Kabupaten Mamberamo Raya. Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, telah menekankan pentingnya penyelesaian proyek ini.
Plt Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Robert Awi, menjelaskan bahwa pembangunan rumah bagi korban bencana dan instalasi air bersih menjadi fokus utama. Proyek ini bertujuan untuk memberikan tempat tinggal dan akses air bersih bagi masyarakat yang terdampak.
Peningkatan jalan provinsi di Mamberamo Raya juga akan dilakukan untuk mempermudah akses logistik dan mobilitas penduduk. Ini bagian penting dari upaya pemulihan jangka panjang pasca bencana.
Pengendalian Banjir dan Infrastruktur Jalan
Selain Mamberamo Raya, Provinsi Papua juga akan fokus pada pembangunan pengendali banjir di Kepulauan Yapen dan Waropen. Kedua daerah ini juga mengalami dampak signifikan akibat bencana banjir.
Pembangunan ini direncanakan untuk mencegah dan meminimalisir dampak banjir di masa mendatang. Hal ini merupakan investasi jangka panjang untuk melindungi masyarakat dan infrastruktur.
Beberapa proyek lanjutan pembangunan jalan di Kabupaten Biak Numfor dan Supiori juga akan dilanjutkan di tahun 2025. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di daerah tersebut.
Proyek Infrastruktur Lainnya dan Tantangan Anggaran
Selain proyek-proyek yang telah disebutkan, pembangunan pengaman pantai wisata Holtekamp di Kota Jayapura juga termasuk dalam program prioritas. Proyek ini bertujuan untuk melindungi kawasan wisata penting tersebut dari abrasi pantai.
Namun, Dinas PUPR Provinsi Papua menghadapi tantangan signifikan berupa penurunan anggaran yang drastis. Anggaran tahun 2025 hanya Rp200 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp800 miliar.
Penurunan anggaran ini memaksa Dinas PUPR untuk lebih fokus pada program prioritas. Prioritas diberikan kepada proyek yang paling mendesak dan memberikan dampak terbesar bagi masyarakat.
Proyek Rumah Layak Huni
Terdapat proyek pembangunan 20 unit rumah layak huni untuk masyarakat Papua yang masih berlangsung. Sebanyak 16 unit dialihkan untuk membantu masyarakat Mamberamo Raya yang terdampak banjir.
Sisanya akan didistribusikan ke kabupaten/kota lain yang membutuhkan. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.
Bencana banjir di Mamberamo Raya, khususnya di daerah Kasonaweja, menjadi dampak paling parah. Pemulihan pasca bencana membutuhkan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak.
Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas di tahun 2024. Ini termasuk memastikan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang penting bagi masyarakat. Meskipun anggaran terbatas, fokus pada program prioritas diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Papua. Upaya pemulihan pasca bencana di Mamberamo Raya dan peningkatan infrastruktur di berbagai wilayah merupakan bukti komitmen pemerintah dalam membangun Papua.
