Dunia berduka. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, telah meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.45 waktu Roma. Kabar duka ini disampaikan dua jam setelah kepergiannya, memberikan waktu bagi pihak Vatikan untuk membuat pengumuman resmi.
Usia 88 tahun dan riwayat kesehatan yang kurang baik menjadi faktor yang tak bisa diabaikan dalam kepergian Paus Fransiskus. Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, memberikan penjelasan terkait hal ini dalam jumpa pers di Gereja Katedral Jakarta.
Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus
Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa Paus Fransiskus hanya memiliki satu paru-paru sejak muda. Kondisi ini diakibatkan oleh infeksi pernapasan yang dialaminya di masa lalu.
Kehilangan satu paru-paru sejak usia muda tentu berdampak signifikan pada kesehatan Paus Fransiskus sepanjang hidupnya. Hal ini mempengaruhi kondisi kesehatannya hingga akhir hayatnya.
Perawatan dan Kematian Paus Fransiskus
Sebelum wafatnya, Paus Fransiskus menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan. Ia didiagnosis menderita pneumonia.
Meskipun sempat menyapa umat pada Hari Paskah, kondisi kesehatannya terus menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Senin pagi.
Keinginan Terakhir dan Pemakaman Paus Fransiskus
Paus Fransiskus memiliki permintaan khusus mengenai pemakamannya. Ia menginginkan pemakaman sederhana dengan peti kayu.
Berbeda dengan para Paus pendahulunya, Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di luar Vatikan, tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore di seberang Sungai Tiber, Roma. Ini menjadikannya Paus pertama yang dimakamkan di luar Vatikan dalam lebih dari satu abad terakhir.
Tradisi pemakaman Paus biasanya dilakukan di gua-gua bawah tanah Basilika Santo Petrus di Vatikan. Keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di lokasi lain menandai sebuah perubahan tradisi.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Namun, warisan kepemimpinannya dan pesan-pesan kemanusiaannya akan selalu dikenang.
Semoga Paus Fransiskus tenang di alam baka. Ia akan selalu dikenang atas jasanya memimpin Gereja Katolik dan kiprahnya dalam menyebarkan pesan kasih dan perdamaian.
