Rachmat Gobel Bongkar Kasus Korupsi Impor Gula Tom Lembong?

Rachmat Gobel Bongkar Kasus Korupsi Impor Gula Tom Lembong?
Rachmat Gobel Bongkar Kasus Korupsi Impor Gula Tom Lembong?

Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan korupsi impor gula. Sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025 ini menghadirkan Gobel sebagai saksi untuk terdakwa Tom Lembong, mantan Mendag periode 2015-2016.

Gobel, yang menjabat sebagai Mendag periode 2014-2015, dikonfirmasi mengenal terdakwa. Pernyataan ini disampaikannya setelah majelis hakim memeriksa identitasnya.

Bacaan Lainnya

Kesaksian Rachmat Gobel dalam Sidang Kasus Impor Gula

Jaksa penuntut umum mengawali persidangan dengan memanggil Rachmat Gobel sebagai saksi kunci.

Ketua Majelis Hakim, Dennie Arsan Fatrika, menanyakan perihal hubungan Gobel dengan Tom Lembong.

Gobel menjawab mengenal Tom Lembong.

Dugaan Korupsi Impor Gula dan Peran Tom Lembong

Jaksa sebelumnya telah mengungkapkan dugaan keterlibatan Tom Lembong dalam kasus impor gula yang merugikan negara hingga Rp 578 miliar.

Tom Lembong diduga menyetujui impor gula tanpa melalui mekanisme rapat koordinasi dengan lembaga terkait.

Hal ini diduga melanggar prosedur dan aturan yang berlaku, sehingga menyebabkan kerugian negara yang signifikan.

Dakwaan Terhadap Tom Lembong dan Pasal yang Dilanggar

Tom Lembong didakwa melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-Undang tersebut telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Dakwaan juga menyertakan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Pasal-pasal tersebut mengatur tentang tindak pidana korupsi dan keterlibatan dalam kejahatan tersebut.

Persidangan masih berlanjut dengan pemeriksaan saksi-saksi lainnya. Kesaksian Rachmat Gobel diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai mekanisme impor gula dan peran masing-masing pihak terkait.

Publik menantikan perkembangan selanjutnya dari persidangan ini dan berharap kasus ini dapat diungkap secara tuntas dan transparan.

Proses hukum yang adil dan transparan menjadi kunci untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang serta memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi.

Pos terkait