Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) berkolaborasi dengan beberapa kementerian lain meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Program ini berupa tempat penitipan anak atau daycare yang ditujukan untuk membantu para orang tua yang bekerja.
Inisiatif ini diresmikan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia (Kemendukbangga)/BKKBN sebagai salah satu program percepatan unggulan atau quick win. Kerja sama antar kementerian diharapkan dapat menciptakan solusi penitipan anak yang berkualitas dan terjangkau.
Tamasya: Solusi Penitipan Anak bagi Pegawai Kemendukbangga
Program Tamasya diresmikan di kantor Kemendukbangga, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (15/5/2025). Menteri Wihaji menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dalam mewujudkan program ini.
Kementerian yang terlibat meliputi Kemendagri, KemenPPPA, Kemenkes, Kemenaker, Kemensos, dan Kemenag. Mereka akan saling mendukung untuk memastikan keberhasilan program Tamasya.
Sebagai tahap awal, Tamasya menyediakan layanan daycare gratis bagi seluruh pegawai Kemendukbangga, baik ASN maupun non-ASN. Hal ini bertujuan untuk memberikan ketenangan bagi para pegawai agar dapat fokus bekerja.
Ekspansi Program Tamasya ke Layanan Publik
Wihaji berharap Tamasya dapat menjadi contoh bagi penyediaan daycare di berbagai sektor. Rencananya, program ini akan diperluas ke korporasi dan layanan publik lainnya.
Pihak Kemendukbangga akan melakukan sosialisasi dan memberikan inspirasi kepada berbagai pihak untuk mendirikan daycare serupa. Targetnya, program ini dapat menjangkau seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.
Selain layanan penitipan anak, Tamasya juga menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak yang dititipkan. Pemberian MBG akan disesuaikan dengan lokasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Peluncuran Resmi dan Cakupan Program
Peresmian di kantor Kemendukbangga Jakarta merupakan tahap awal peluncuran program Tamasya. Peluncuran resmi akan dilakukan pada 27 Mei 2025 di Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Di Kutai Timur, program Tamasya menargetkan 93 titik layanan dengan kapasitas hingga 1.800 anak. Layanan daycare di Kutai Timur juga akan diberikan secara gratis.
Program Tamasya diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin tetap bekerja sambil memastikan anak-anak mereka mendapatkan perawatan yang baik. Inisiatif ini menekankan pentingnya keseimbangan antara karier dan pengasuhan anak.
Keberhasilan program Tamasya akan bergantung pada kolaborasi antar kementerian dan dukungan dari berbagai pihak. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan keluarga di Indonesia.
