Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto menghadiri Festival Gerakan Desa Peduli Sampah di Alun-alun Cikande, Serang, Banten pada Jumat, 16 Mei 2025. Kedatangannya disambut meriah dengan tarian tradisional Banten, Tari Rampak Bedug.
Festival ini merupakan bagian penting dari inisiatif Kemendes PDT untuk mendorong pengelolaan sampah yang efektif di tingkat desa. Kehadiran Mendes PDT menandakan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan desa yang bersih dan sehat.
Sambutan Meriah Tari Rampak Bedug
Yandri Susanto tiba di lokasi sekitar pukul 14.15 WIB. Ia tampak didampingi istrinya, Ratu Rachmatu Zakiya, yang juga menjabat sebagai Bupati Serang.
Tari Rampak Bedug, tarian khas Banten yang energik dan meriah, menyambut kedatangan rombongan. Tarian ini dibawakan oleh Sanggar Yudha Asri, binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang.
Selain keluarga, ia juga disambut oleh Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deanova Ginting. Kehadiran berbagai pihak menunjukkan besarnya dukungan terhadap Gerakan Desa Peduli Sampah.
Kehadiran Pejabat Penting
Festival ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting. Selain Mendes PDT, tampak hadir pula Wakil Menteri Desa (Wamendes) PDT Ahmad Riza Patria.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono turut hadir memberikan dukungan. Wakapolda Banten Brigjen Hengki dan Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko juga terlihat di lokasi.
Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung keberhasilan program. Kerjasama antar kementerian sangat penting dalam pencapaian tujuan yang lebih besar.
Deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah
Festival Gerakan Desa Peduli Sampah mengangkat tema “Festival Bangun Desa Bangun Indonesia, Gerakan Desa Peduli Sampah”. Tema ini menegaskan pentingnya peran desa dalam pembangunan nasional.
Puncak acara adalah deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah yang dilakukan bersama-sama oleh para pejabat. Deklarasi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan desa yang bersih, asri, dan sehat.
Tujuan utama adalah pengelolaan sampah yang efektif dari sumbernya. Hal ini juga mencakup pelestarian budaya bersih sebagai jati diri masyarakat desa.
- Pengelolaan sampah dari sumbernya menjadi prioritas utama.
- Pelestarian budaya bersih sebagai identitas masyarakat desa.
- Mewujudkan desa yang bersih, asri dan sehat secara berkelanjutan.
Gerakan ini sejalan dengan visi Kementerian LH dalam pengurangan sampah. Upaya ini juga mencakup pemanfaatan kembali sumber daya dan pengembangan ekosistem desa yang hijau dan tangguh.
Sasaran utama adalah berkontribusi pada pembangunan rendah karbon. Program ini juga mendukung target nasional Zero Waste.
Festival Gerakan Desa Peduli Sampah di Cikande menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kerjasama yang solid antara kementerian terkait, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini dan terwujudnya Indonesia yang bersih dan lestari.
