India memblokir sejumlah akun media sosial X milik media asing pada Rabu lalu. Akun-akun yang diblokir meliputi kantor berita pemerintah China, Xinhua, media Partai Komunis berbahasa Inggris, Global Times, dan TRTWorld dari Turki.
Langkah ini diambil sebagai respons atas klaim India bahwa media-media tersebut menyebarkan informasi yang salah mengenai bentrokan militer antara India dan Pakistan minggu sebelumnya. Bentrokan tersebut melibatkan pertukaran tembakan rudal, drone, dan peluru. Gencatan senjata telah dicapai pada 10 Mei dan masih berlaku hingga saat ini.
Latar Belakang Bentrokan India-Pakistan
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam pada 22 April. Serangan brutal oleh ekstremis Islamis di Kashmir yang dikelola India menewaskan 26 warga sipil, sebagian besar turis.
India menuduh Pakistan melindungi dan mendukung para militan yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tuduhan ini dibantah oleh Islamabad.
Bentrokan militer yang terjadi setelahnya menandai peningkatan signifikan dalam eskalasi konflik antara kedua negara bersenjata nuklir ini.
India Menindak ‘Disinformasi’
India dan Pakistan memiliki narasi yang berbeda tentang bentrokan militer tersebut. Berbagai akun media sosial dan organisasi berita di kedua negara menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
Pada 7 Mei, Kedutaan Besar India di China memperingatkan Global Times melalui akun X-nya terkait artikel yang mengklaim bahwa angkatan udara Pakistan menembak jatuh jet tempur India. Informasi tersebut dikaitkan dengan Xinhua.
India mengecam penyebaran disinformasi dan mendesak verifikasi fakta sebelum mempublikasikan informasi tersebut.
Pakistan mengklaim menembak jatuh lima jet tempur India. Militer India membantah klaim tersebut dan menyatakan semua pilotnya kembali dengan selamat.
Kedutaan Besar India juga mengutip Biro Informasi Pers India, yang menyatakan video-video yang beredar mengenai jet tempur India yang jatuh sebagai palsu.
Sejak krisis Kashmir meningkat, pemerintah India telah memblokir sekitar 8.000 akun X dan menghapus konten terkait Pakistan dari platform digital. Beberapa akun tersebut milik media berita India yang kredibel, memicu kritik dari aktivis kebebasan pers.
Alasan Pemblokiran Outlet Berita China dan Turki
China dan Turki merupakan sekutu Pakistan. Selama bentrokan, Turki mengkritik India atas langkah-langkah provokatif dan serangan yang menargetkan warga sipil.
China menawarkan mediasi, tetapi juga menyebut Pakistan sebagai “mitra dalam segala cuaca” dan menekankan kekuatan hubungan bilateral mereka.
Sebagai saingan ekonomi dan teritorial India, dan pengelola sebagian wilayah Kashmir, posisi China semakin memperkeruh situasi.
Hingga 14 Mei, Kementerian Informasi dan Penyiaran India dan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi belum memberikan komentar resmi terkait pemblokiran akun-akun tersebut.
Pemblokiran ini menunjukkan upaya India untuk mengendalikan narasi publik dan menanggapi apa yang dianggap sebagai disinformasi yang berasal dari sekutu Pakistan.
Insiden ini menyoroti kompleksitas hubungan antara India, Pakistan, China, dan Turki, serta peran media dalam konflik internasional.
Ketegangan di kawasan tersebut kemungkinan akan terus berlanjut, membutuhkan pendekatan yang hati-hati dari semua pihak yang terlibat.





