Kerusuhan di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, menyebabkan tiga anggota TNI disandera dan sejumlah fasilitas dibakar. Kejadian yang terjadi Kamis (15/5/2025) sore ini berhasil diredam setelah upaya persuasif intensif dari aparat gabungan.
Aparat kepolisian dan TNI berhasil membebaskan ketiga anggota TNI yang disandera. Situasi berhasil dikendalikan setelah negosiasi panjang dengan warga yang berang.
Penyerangan dan Penyanderaan di Desa Kaligedang
Massa yang marah membakar rumah dinas Kepala Afdeling PTPN, yang kerap disebut sinder, di Desa Kaligedang.
Selain itu, sebuah mobil dinas PTPN juga menjadi sasaran amukan massa.
Aksi warga juga meliputi penutupan akses jalan menuju desa dengan menebang pohon dan menghalangi jalan masuk dan keluar.
Upaya Penenangan dan Negosiasi
Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, langsung turun ke lokasi bersama unsur Muspika Ijen.
Mereka berupaya meredakan situasi dan melakukan dialog intensif dengan warga yang terlibat kerusuhan.
Upaya persuasif ini membuahkan hasil dengan dibebaskannya ketiga anggota TNI yang sebelumnya disandera.
Camat Ijen, Wisnu Hartono, juga membenarkan insiden penyanderaan dan pembakaran tersebut.
Ia beserta Kapolsek dan Danposramil Ijen turut serta dalam upaya penenangan situasi di lapangan.
Penyebab Kerusuhan dan Dampaknya
Penyebab pasti kerusuhan masih dalam penyelidikan. Namun, peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di masyarakat.
Pembakaran fasilitas umum dan penyanderaan anggota TNI menunjukkan tingkat kemarahan warga yang cukup tinggi.
Kejadian ini menjadi sorotan dan perlu dikaji lebih lanjut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Investigasi mendalam akan dilakukan untuk mengungkap akar permasalahan dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Langkah-langkah preventif dan solusi jangka panjang perlu dipertimbangkan untuk mencegah eskalasi konflik serupa.
Kerjasama antara pihak berwenang, PTPN, dan masyarakat setempat sangat penting dalam membangun kembali kepercayaan dan stabilitas di Desa Kaligedang.
Keberhasilan pembebasan sandera menandai berakhirnya insiden mencekam di Desa Kaligedang. Namun, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik secara damai dan konstruktif. Proses hukum akan berjalan untuk menindak tegas pelaku dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Pemulihan hubungan antara warga dan pihak terkait menjadi langkah krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.





