Meta Terguncang: Instagram & WhatsApp Diambang Ancaman Serius

Di era digital saat ini, sulit membayangkan kehidupan tanpa Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Ketiga platform media sosial raksasa ini, kini berada di bawah naungan Meta, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan miliaran orang di seluruh dunia. Namun, perjalanan sukses Meta ternyata juga diwarnai kontroversi hukum yang berpotensi mengubah lanskap industri teknologi.

Kisah sukses Meta bermula dari sebuah platform jejaring sosial untuk mahasiswa Harvard yang didirikan Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya pada tahun 2004. Perusahaan ini kemudian berkembang pesat, mengakuisisi platform-platform besar lainnya untuk memperkuat dominasinya di pasar media sosial.

Bacaan Lainnya

Akuisisi Instagram dan WhatsApp: Langkah Strategis atau Monopoli?

Pada tahun 2012, Meta (saat itu masih bernama Facebook) mengakuisisi Instagram senilai US$1 miliar. Platform berbagi foto ini telah menjadi lahan subur bagi para *influencer* dan bisnis online.

Empat tahun kemudian, Meta kembali membuat langkah besar dengan membeli WhatsApp seharga US$19 miliar. Aplikasi pesan instan ini kini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.

Kedua akuisisi ini menjadi pusat perdebatan tentang praktik monopoli Meta. Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Meta pada Desember 2020.

Gugatan Antimonopoli FTC: Tuduhan Penyalahgunaan Kekuasaan

FTC menuduh Meta secara sengaja mengakuisisi Instagram dan WhatsApp untuk mencegah persaingan yang sehat. Mereka mengklaim Meta membeli kedua aplikasi tersebut sebelum mereka dapat menjadi ancaman serius bagi bisnis utama Meta.

Bukti yang diajukan FTC termasuk email internal Meta yang menunjukkan kekhawatiran Zuckerberg terhadap popularitas Instagram yang meningkat pesat. Zuckerberg disebut-sebut menyadari potensi ancaman dari Instagram dan bahkan berkomentar tentang perlunya “membayar banyak uang” untuk mengakuisisinya.

FTC berpendapat bahwa Meta secara sistematis memburu dan mengakuisisi calon pesaing untuk mempertahankan posisinya yang dominan di pasar media sosial. Meta membantah tuduhan tersebut.

Tanggapan Meta dan Potensi Dampak Putusan Pengadilan

Meta membantah tuduhan FTC, mengatakan bahwa Instagram, Facebook, dan WhatsApp bersaing dengan banyak platform lain seperti TikTok, YouTube, dan X (sebelumnya Twitter).

Mereka juga memperingatkan bahwa putusan yang merugikan akan berdampak negatif pada inovasi di Amerika Serikat dan justru menguntungkan pesaing dari negara lain, seperti China, di bidang teknologi kunci seperti kecerdasan buatan (AI).

Jika FTC menang di pengadilan, Meta bisa dipaksa untuk melepaskan kepemilikan WhatsApp dan Instagram. Ini akan menjadi perubahan besar bagi Meta dan industri teknologi secara keseluruhan.

Potensi dampaknya sangat luas, mulai dari perubahan signifikan dalam model bisnis masing-masing platform hingga kemungkinan penutupan salah satu atau kedua platform tersebut.

Kasus ini menjadi sorotan penting dalam perdebatan yang terus berlanjut mengenai regulasi perusahaan teknologi raksasa dan dampaknya terhadap persaingan dan inovasi di pasar digital.

Hasil putusan pengadilan akan memberikan dampak yang signifikan tidak hanya bagi Meta, tetapi juga bagi seluruh industri teknologi dan bagaimana perusahaan teknologi besar dikelola ke depannya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *